KOMPAS.com – Otak adalah organ tubuh vital yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh.
Berbagai tugas yang dipikul otak di antaranya, yakni menjaga jantung berdetak, paru-paru bernafas, memungkinkan tubuh bergerak, merasakan, dan berpikir.
Tak hanya itu, otak juga memiliki fungsi lain, seperti:
Penyimpan memori atau data gambar, teks, dan konsep dalam jumlah yang banyak
Maka dari itu, penting kiranya bagi siapa saja menjaga kesehatan organ tubuh ini agar dapat berfungsi optimal.
Salah satu cara yang bisa dilakukan, yakni dengan mengonsumsi buah dan sayur untuk kesehatan otak.
Buah untuk kesehatan otak
Berikut beberapa buah yang baik untuk menunjang fungsi otak:
1. Beri
Melansir Health Line, buah-buahan beri mengandung antioksidan flavonoid.
Sementara, penelitian menunjukkan bahwa zat tersebut dapat membuat buah beri menjadi makanan yang baik untuk otak.
Antioksidan membantu dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif.
Antioksidan dalam buah beri termasuk:
Tinjauan tahun 2014 mencatat bahwa senyawa antioksidan dalam beri memiliki banyak efek positif pada otak, termasuk:
Buah beri kaya antioksidan yang dapat menunjang kesehatan otak, antara lain:
2. Jeruk
Mengonsumsi jeruk yang kaya akan vitamin C penting dilakukan untuk mendukung kesehatan otak.
Hal itu dikarenakan, vitamin C adalah faktor kunci dalam mencegah penurunan mental.
Mengonsumsi makanan kaya vitamin C dalam jumlah yang cukup dapat melindungi dari penurunan mental dan penyakit Alzheimer yang berkaitan dengan usia.
Vitamin C juga merupakan antioksidan kuat yang membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel otak.
Selain itu, vitamin C mendukung kesehatan otak seiring bertambahnya usia.
3 Jambu biji
Sama halnya dengan jeruk, kandungan vitamin C dalam buah jambu biji yang tinggi juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan fungsi otak.
Vitamin C termasuk antioksidan yang bisa dimanfaatkan untuk membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel otak.
Selain jeruk dan jambu biji, Anda juga bisa mendapatkan vitamin C dalam jumlah yang sangat baik pada buah kiwi dan tomat.
5. Apel
Melansir Medical News Today, apel adalah buah yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan.
Apel juga menyediakan berbagai zat yang termasuk antioksidan untuk membantu menetralisir radikal bebas.
Berbagai zat antioksidan tersebut, di antaranya yakni:
Radikal bebas adalah molekul reaktif yang dapat menumpuk akibat proses alami dan tekanan lingkungan.
Jika terlalu banyak radikal bebas terakumulasi dalam tubuh, mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, dan ini dapat menyebabkan kerusakan sel.
Kerusakan ini dapat berkontribusi pada berbagai kondisi, termasuk kanker dan diabetes.
Sementara, sebuah studi laboratorium pada 2019, menyimpulkan bahwa quercetin pada apel memiliki efek perlindungan saraf, mungkin karena bisa mencegah penciptaan spesies reaktif, sehingga membantu neuron bertahan dan terus berfungsi.
Oleh karena itu, apel pun diyakini dapat membantu mencegah hilangnya neuron terkait usia.
Pada 2015, hasil penelitian pada tikus menunjukkan bahwa suplementasi quercetin dosis tinggi dapat membantu melindungi sel dari jenis kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
Perlu dicatat bahwa sebagian besar studi jenis ini menggunakan quercetin dosis tinggi yang tidak mungkin ada dalam sumber makanan normal.
Selain itu, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak penelitian pada manusia sebelum mereka dapat mengkonfirmasi bahwa quercetin meningkatkan kesehatan otak pada manusia.
Apel juga dinilai dapat mencegah terjadinya stroke.
Sebuah studi pada 2000 mengamati bagaimana mengonsumsi apel selama 28 tahun dapat memengaruhi risiko stroke pada 9.208 orang.
Para penulis menemukan bahwa mereka yang makan paling banyak apel memiliki risiko lebih rendah terkena stroke trombotik.
Apel mengandung banyak nutrisi yang dapat menurunkan risiko stroke.
Satu ulasan pada 2017 menemukan, misalnya, bahwa orang yang mengonsumsi serat paling banyak tampaknya memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, dan stroke.
Sementara, sebuah apel berukuran sedang dengan diameter 3 inci dan berat 182 gram (g) dapat menghasilkan 4,37 g serat.
Jumlah tersebut sekitar 13-20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa, tergantung pada usia dan jenis kelamin mereka.
5. Alpukat
Melansir Web MD, penulis buku Superfoods Rx: Fourteen Foods Proven to Change Your Life, Steven Pratt, MD, menyebut alpukat hampir sama baiknya dengan bauh beri dalam meningkatkan kesehatan otak.
Ann Kulze, MD, penulis buku Dr. Ann's 10-Step Diet: A Simple Plan for Permanent Weight Loss & Lifelong Vitality, setuju dengan pendapat Pratt tersebut.
Alpukat memang benar adalah buah berlemak, tetapi, kata Kulze, itu adalah lemak tak jenuh tunggal, yang berkontribusi terhadap aliran darah yang sehat.
"Ketika aliran darah sehat berarti otak juga akan sehat," katanya.
Alpukat juga memiliki manfaat untuk menurunkan tekanan darah. Padahal, hipertensi adalah faktor risiko penurunan kemampuan kognitif.
Namun, alpukat mengandung kalori tinggi, jadi Kulze menyarankan, konsumsi buah ini sebaiknya hanya 1/4 hingga 1/2 dalam sehari.
https://health.kompas.com/read/2020/06/04/080000168/5-buah-yang-bagus-untuk-kesehatan-otak