KOMPAS.com – Merokok tak hanya membahayakan diri sendiri tapi bisa juga membahayakan orang lain termasuk anggota keluarga akibat terpapar asap rokok.
Salah satu bahaya nyata merokok yang patut dipertimbangkan, yakni memperbesar peluang seseorang terkena penyakit kanker paru-paru.
Bahkan, di masa pendemi Covid-19 ini, merokok juga bisa meningkatkan risiko seseorang terifeksi virus corona karena merokok dapat meningkatkan regulasi reseptor ACE 2 sebagai tempat masuk SARS-CoV-2.
Selain itu, merokok dapat pula memperberat komplikasi penyakit akibat Covid-19.
Para perokok pasalnya cenderung sudah mempunyai masalah di organ paru-paru akibat zat-zat kimia yang terisap saat merokok.
Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dra. RA. Yayi Suryo Prabandari, M.SI, P.HD, menegaskan merokok dapat menjadikan seseorang menjadi lebih rentan terhadap serangan virus, bakteri, dan penyakit lainnya.
Maka dari itu, bagi para perokok, sangat disarankan untuk segera berhenti merokok demi kesehatan.
Ketua Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Cabang DIY itu pun mengajak para perokok untuk menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk berhenti merokok.
Menurut dia, aktivitas merokok juga rentan menjadi wahana penularan Covid-19 karena melibatkan kontak jari yang mungkin sudah terkontaminasi, dengan mulut secara intens.
Yayi menyadari bagi sebagian orang, berhenti merokok adalah perkara yang susah karena efek candu dari nikotin. Namun, hal itu patut diperjuangkan karena bahaya rokok nyata.
“Asap rokok mengandung zat karsinogenik atau racun, termasuk benzene dan formaldehyde,” jelas Yayi saat menjadi narasumber dalam Webinar Tips Berhenti Merokok di Era New Normal yang digelar Komunitas 9CM bersama Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan FKKMK UGM, FCTC Indonesia, dan Quit Tobacco Indonesia, Sabtu (27/6/2020).
Tips berhenti merokok
Saat mengisi Webinar, Prof Yayi memberikan tips berhenti merokok yang disesuaikan dengan tipe perokok masing-masing.
Sedikitnya ada 6 tipe perokok yang bisa dikenali.
Berikut ini tips berhenti merokok berdasar tipe perokok yang disampaikan Koordinator Quit Tobacco Indonesia tersebut:
1. Tipe perokok simulasi
Penjelasan tentang karakteristik tipe perokok simulasi:
Tips untuk memulai berhenti merokok:
2. Tipe perokok memegang
Penjelasan tentang karakteristik tipe perokok memegang:
Tips untuk memulai berhenti merokok:
3. Tipe perokok kenikmatan santai
Penjelasan tentang karakteristik tipe perokok kenikmatan santai:
Tips untuk memulai berhenti merokok:
4. Tipe perokok pegurangan ketegangan
Penjelasan tentang karakteristik tipe perokok pengurangan ketegangan:
Tips untuk memulai berhenti merokok:
5. Tipe perokok kecanduan psikologis
Penjelasan tentang karakteristik tipe perokok kecanduan psikologis:
Tips untuk memulai berhenti merokok:
6. Tipe perokok kebiasaan
Penjelasan tentang karakteristik tipe perokok kebiasaan:
Bila Anda termasuk ini Anda adalah seorang perokok yang sudah otomatis, tanpa sadar
Tips untuk mulai berhenti merokok:
"Untuk berhenti merokok, perlu kesiapan, keinginan, dan kemampuan untuk berubah," jelas Prof Yayi.
Dia mengingatkan, selain diri pribadi, lingkungan juga dapat menjadi faktor yang bisa memengaruhi keberhasilan dalam upaya untuk berhenti merokok. Sebagai contoh, adanya tawaran rokok dari orang lain.
"Jadi, jangan menunda katakan tidak, terima kasih untuk tawaran rokoknya. Kukuhlah dengan pendirian. Katakan maaf, aku tidak merokok lagi," saran dia.
https://health.kompas.com/read/2020/06/29/073400968/6-tips-berhenti-merokok-sesuai-tipe-perokok