KOMPAS.com - Menambahkan gula atau pemanis buatan dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi akan berdampak buruk pada kesehatan.
Pasalnya, gula memberikan kalori tanpa nutrisi tambahan dan dapat merusak metabolisme tubuh jika dikonsumsi terlalu banyak.
Mengonsumsi terlalu banyak gula juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Batas konsumsi gula
Menurut American Heart Association (AHA), batas aman konsumsi gula dalam sehari untuk pria adalah 37,5 gram atau sekitar sembilan sendok teh.
Untuk wanita, batas aman konsumsi gula dalam sehari adalah 25 gram atau sekitar enam sendok teh.
Bagi penderita obesitas dan diabetes, para ahli kesehatan menyarankan untuk sebisa mungkin menghindari konsumsi gula, atau maksimal mengonsumsinya setiap satu atau dua minggu sekali.
Mereka juga disarankan untuk menghindari konsumsi minuman bersoda, makanan yang dipanggang atau olahan karena mengandung tinggi gula.
Efek gula pada tubuh
Terlalu banyak mengonsumsi gula juga akan membuat kita mengalami berbagai masalah kesehatan.
Berikut efek samping terlalu banyak mengonsumsi gula bagi tubuh:
1. Meningkatkan berat badan
Mengonsumsi gula bisa menyebabkan resistensi terhadap leptin alias hormon pengatur rasa lapar dan pengendali nafsu makan.
Itu sebabnya, mengonsumsi makanan atau minuman manis bisa meningkatkan rasa lapar dan membuat kita makan berlebihan.
Terlalu banyak mengonsumsi gula juga bisa meningkatkan lemak visceral, yang memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Mengonsumsi makanan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, peradangan dan kadar trigliserida, gula darah dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi gula juga bisa memicu aterosklerosis atau penyumbatan terhadap arteri.
Riset yang meneliti 30.000 orang juga menemukan bahwa mengonsumsi 17 hingga 21 persen kalori dari gula tambgahan juga meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 38 persen.
3. Memicu jerawat
Mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat olahan, termasuk makanan dan minuman manis, bisa memicu risiko munculnya jerawat.
Riset yang meneliti 2.300 remaja juga membuktika konsumsi makanan tinggi gula bisa meningkatkan risiko jerawat hingga 30 persen.
Pasalnya, makanan manis dapat meningkatkan kadar gula dan insulin dalam darah, menyebabkan peningkatan sekresi androgen, produksi minyak dan peradangan, yang memicu munculnya jerawat.
4. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Konsumsi gula yang tinggi bisa meningkatkan resistensi insulin yang memicu peningkatan gula darah.
Riset yang meneliti tingkat konsumsi gula di 175 negara juga membuktikan adanya peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 1,1 persen untuk setiap konsumsi 150 kalori gula per hari.
Riset lain juga menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis, termasuk jus buah, lebih mungkin terserang diabetes.
5. Meningkatkan risiko diabetes
Mengonsumsi makanan tinggi gula bisa meningkatkan risiko depresi. Pasalnya, makanan tinggi gula bisa menyebabkan gangguan pada neurotransmitter otak dan memicu peradangan yang bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
Riset yang diikuti 8.000 orang selama 22 tahun menunjukkan bahwa pria yang mengkonsumsi 67 gram atau lebih gula per hari 23 persen lebih bersar risikonya mengalami depresi.
Studi lain yang meneliti 69.000 wanita menunjukkan bahwa mereka yang asupan gula tambahannya paling tinggi memiliki risiko depresi lebih besar secara signifikan.
https://health.kompas.com/read/2020/07/04/103000168/5-hal-yang-terjadi-saat-berlebihan-mengonsumsi-gula