KOMPAS.com – Osteoarthritis adalah peradagan sendi yang disebabkan oleh penipisan dan kerusakan tulang rawan.
Osteoarthritis merupakan penyakit radang sendi yang paling umum terjadi.
Sekitar 1 dari 3 orang berusia lebih dari 60 tahun dilaporkan memiliki osteoarthritis.
Sementara, di atas usia 70 tahun, hampir semua orag memiliki beberapa tingkat kondisi osteoarthritis, termasuk yang sangat ringan sehingga tidak menimbulkan gejala apa pun.
Sebelum memasuki usia 45 tahun, osteoarthritis lebih sering terjadi pada pria, namun setelah usia 55 tahun, jumlah wanita yang menderita radang sendi ini meningkat.
Meskipun osteoarthritis dapat menyerang sendi mana pun, tapi paling sering terjadi pada persendian di pinggul, lutut, tangan, kaki, dan tulang belakang.
Sendi sendiri terdiri dari dua ujung tulang yang tertutupi tulang rawan dan ligamen.
Tulang rawan adalah zat rotein yang memungkinkan tulang meluncur di atas satu sama lain dan bertindak sebagai “batalan peredam kejut”.
Sedangkan ligamen adalah otot yang menahan kedua tulang tetap menyatu.
Ketika tulang rawan menipis atau rusak, tulang-tulang akan saling bergesekan tanpa bantalan. Kondisi ini pada akhirnya akan merusak sendi.
Gejala osteoarthritis
Melansir Buku Tetap Sehat di Usia 40 (2020) oleh dr. Salma, gejala osteoarthritis berbeda-beda pada setiap orang.
Beberapa orang bisa hanya merasakan sakit ringan dan kekakuan. Sementara, pada orang lain gejalanya bisa parah dan melumpuhkan.
Berikut ini beberapa gejala osteoarthritis yang dapat dikenali:
Penyebab osteoarthritis
Kebanyakan kasus osteoarthritis tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Kondisi ini disebut sebagai osteoarthritis primer.
Ketika penyebab osteoarthritis diketahui, kondisinya disebut osteoarthritis sekunder.
Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab osteoarthritis sekunder:
Faktor risiko osteoarthritis
Risiko osteoarthritis setiap orang meningkat seirig bertambahnya usia seseorang, terutama setelah menginjak usia 45 tahun.
Semakin tua, kadar air pada tulang rawan meningkat dan susunan protein tulang rawan terdegredasi.
Di sisi lain, penggunaan sendi secara berulang selama bertahun-tahun dapat membuat tulang rawan teriritasi dan terinflamasi.
Alhasil, tulang rawan mulai menipis oleh pengikisan atau membentu retakan-retakan kecil.
Peradangan tulang rawan juga dapat merangsang pertumbuhan tulang baru atau disebut osteophytes di sekitar sendi.
Melansir Mayo Clinic, berikut ini beragam faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoarthritis pada seseorang selain penuaan:
Cara mengobati osteoarthritis
Melansir Health Line, perawatan yang dibutuhkan untuk mengatasi osteoarthritis dipusatkan pada manajemen gejala.
Jenis perawatan akan ditentukan oleh tingkat keparahan gejala dan lokasi nyeri.
Seringkali, perubahan gaya hidup, konsumsi obat bebas, dan pengobatan rumahan akan cukup untuk membantu Anda dalam mengatasi rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan akibat osteoarthritis.
Berikut ini langkah yang disarankan untuk membantu mengatasi osteoarthritis:
1. Olahraga
Aktivitas fisik dapat memperkuat otot-otot di sekitar persendian Anda dan dapat membantu meringankan kekakuan.
Usahakan setidaknya 20 hingga 30 menit gerakan fisik, setidaknya setiap hari.
Pilih kegiatan yang lembut dan berdampak rendah, seperti berjalan atau berenang. Tai chi dan yoga juga dapat meningkatkan fleksibilitas sendi dan membantu dalam manajemen nyeri.
2. Penurunan berat badan
Kelebihan berat badan bisa membuat sendi Anda tegang dan menyebabkan rasa sakit.
Dengan begitu, menurunkan berat badan yang berlebihan membantu meringankan tekanan ini dan mengurangi rasa sakit.
Berat badan yang sehat juga dapat menurunkan risiko masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes dan penyakit jantung.
3. Cukup tidur
Mengistirahatkan otot-otot Anda dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan. Berbaik hatilah kepada diri sendiri dan jangan berlebihan.
Tidur yang cukup di malam hari juga dapat membantu Anda mengatasi rasa sakit dengan lebih efektif.
4. Terapi panas dan dingin
Anda dapat bereksperimen dengan terapi panas atau dingin untuk menghilangkan rasa sakit dan kekakuan otot.
Oleskan kompres dingin atau panas pada sendi yang sakit selama 15 hingga 20 menit beberapa kali sehari.
Praktek-praktek ini dapat membantu menghilangkan gejala osteoarthritis dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Jika perubahan gaya hidup dan penggunaan obat nonresep ternyata tidak cukup untuk mengatasi gejala osteoarthritis, Anda mungkin mengalami gejala yang lebih parah dan membutuhkan obat resep oral dan injeksi.
Sementara, operasi adalah pilihan jika sendi rusak parah atau menyebabkan gejala osteoarthritis parah.
Berbagai jenis pilihan operasi yang tersedia dapat dilakukan, termasuk penggantain sendi dengan prosthesis artifisial, penghapusan osteophytes, perbaikan cacat tulang, dan rehabilitasi sendi.
Cara mencegah osteoarthritis
Cukup banyak kasus osteoarthritis dilaporkan dapat dicegah dengan beberapa pendekatan.
Berikut ini beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoarthritis:
1. Jaga berat badan
Untuk mencegah perkembangan osteoarthritis di kemudian hari, Anda disarankan untuk senantiasa menjaga berat badan ideal.
Kelebihan berat badan dapat menempatkan tekanan berat pada bantalan sendi, seperti lutut atau pinggul, dan meningkatkan keausan serta perpercahan pada tulang rawan.
2. Lindungi persendian dari cedera
Luka ringan berulang karena sering berlutut, berjongkok, atau postur lain yang menempatkan tekanan pada sendi lutut dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan.
Maka dari itu, lindungi persendian dari cedera sebagai cara untuk mencegah osteoarthritis.
3. Olahraga
Melakukan olahraga tertentu yang rendah impak, seperti bersepeda, berjalan, dan berenang dapat memberikan manfaat pencegahan osteoarthritis, seperti:
https://health.kompas.com/read/2020/07/14/103100568/osteoarthritis--gejala-penyebab-cara-mengobati-dan-cara-mencegah