KOMPAS.com - Melakukan tanning menjadi jalan bagi banyak orang untuk mendapatkan kulit coklat nan eksotis.
Seiring berkembangnya teknologi, kita tak perlu lagi berjemur terlalu lama di bawah sinar matahari untuk mendapatkan warna kulit kecoklatan.
Kini, telah tersedia "tanning bed" atau alat untuk mendapatkan warna kulit kecoklatan dengan melibatkan alat yang memancarkan radiasi ultraviolet.
Meski terkesan praktis, penggunaan tanning bed ini sangat membahayakan kesehatan.
Menurut data Cleveland Clinic, menggunakan tanning bed bisa memicu kanker.
Risiko tersebut bahkan lebih tinggi daripada efek paparan sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari.
Menurut dokter kulit Jennifer Lucas, tidak ada metode tanning yang aman. Namun, penggunaan tanning bed memiliki risiko yang sangat besar.
"Ada banyak alasan mengapa kita harus menghindari penggunaan tanning bed," ucap Lucas.
Efek samping tanning bed
Tanning bed dapat meningkatkan risiko kanker kulit, menekan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan masalah pada mata, dan memicu penuaan dini.
“Semakin sering menggunakan tanning bed, semakin banyak krusakan yang terjadi pada kulit kita," ucap Lucas.
Tanning bed memancarkan sinar UVA, yang menembus kulit lebih dalam dan merusak kolagen.
Padagal, kolagen adalah struktur dasar kulit dan elastin yang membantu menjaga kulit agar terlihat lebih muda.
Menggunakan tanning bed dapat menimbulkan bintik-bintik gelap dan keriput.
"Efek tersebut membutuhkan biaya yang mahal untuk mengatasinya," tambah Lucas.
Selain itu, menggunakan tanning bed bisa meningkatkan risiko katarak dan melanoma okular.
Menurut data American Academy of Ophthalmology tanning bed menghasilkan 100 kali lebih banyak tingkat UV daripada sinar matahari.
Hal ini bisa merusak struktur eksternal dan internal mata serta kelopak mata.
Untuk itu, kita harus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi mata dari sinar UVA yang berbahaya.
Tanda awal melanoma
Penelitian membuktikan penggunaan tanning bed dapat meningkatkan risiko semua jenis kanker kulit sebesar 15 persen.
Melansir dara The Skin Cancer Foundation risiko kanker melanoma yang mengancam jiwa bisa mencapai 75 persen hanya dari satu sesi penggunaan tanning bed sebelum usia 35 tahun.
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling berbahaya dan bisa menyebar ke berbagai organ dalam tubuh.
Tanda awal kanker melanoma biasanya muncul berbentuk tahi lalat dengan ciri-ciri berikut:
Menurut pakar dermatologi, kanker kulit seringkali terjadi pada mereka yang masih berusia mudah, dan sebagian besar disebabkan karena penggunaan tanning bed.
"Cara teraman untuk melakukan tanning adalah dengan menggunakan lotion atau krim yang dibuat secara profesional untuk menghasilkan warna coklat pada kulit," ucap Lucas.
https://health.kompas.com/read/2020/07/15/163300868/waspada-penggunaan-tanning-bed-bisa-picu-kanker-melanoma