KOMPAS.com – Sendawa adalah hal yang lumrah terjadi setelah seseorang menyantap makanan atau minuman.
Sendawa menjadi salah satu cara tubuh untuk mengeluarkan gas berlebih secara alami.
Meski kadang mengganggu kenyamanan dan memalukan, sendawa pada umumnya bukan menjadi tanda penyakit serius.
Namun, hal itu bisa menjadi lain jika sendawa terjadi cukup sering.
Sejumlah penyakit atau kondisi medis tertentu tercatat memiliki gejala sering sendawa.
Berikut ini adalah beberapa penyebab sering sendawa yang perlu diketahui:
1. Aerophagia
Aerophagia adalah menelan udara berlebihan baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Melansir Mayo Clinic, aerophagia salah satunya dapat terjadi ketika makan atau minum terlalu cepat.
Jadi, untuk mencegah sering sendawa, coba makan dan minumlah secara perlahan.
Selain makan terlalu cepat, menelan udara berlebih juga dapat terjadi terjadi ketika:
2. Konsumsi makanan tertentu
Beberapa makanan dan minuman juga dapat menyebabkan lebih sering bersendawa.
Makanan yang dapat menjadi penyebab sering sendawa, termasuk minuman berkarbonasi, alkohol, dan makanan tinggi pati, gula, atau serat yang menyebabkan gas.
Berikut beberapa makanan yang dapat memicu sering sendawa:
3. Konsumsi obat-obatan tertentu
Sejumlah obat tertentu dapat menyebabkan sering sendawa atau gangguan yang menyebabkan sendawa.
Obat yang dapat memicu sering sendawa, di antaranya termasuk:
Kelebihan penggunaan obat penghilang rasa sakit dapat pula menyebabkan gastritis, suatu kondisi yang dapat menyebabkan bersendawa.
4. GERD
Melansir Health Line, beberapa penyakit atau kondisi medis tertentu dapat menjadi penyebab sering sendawa sebagai respons alami terhadap ketidaknyamanan di dalam perut.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah salah satunya.
GERD merupakan gangguan yang menyebabkan asam dari lambung mengalir naik ke kerongkongan.
5. Gastriparesis
Gastroparesis adalah gangguan di mana otot-otot di dinding perut melemah.
Selain sering sendawa, gastroparesis memiliki gejala lain, seperti sering mual, muntah, dan mudah merasa kenyang.
Penyebab gastroparesis belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga disebabkan oleh kerusakan saraf yang mengatur gerakan otot lambung.
Pemicu kerusakan saraf vagus ini bisa beragam, termasuk komplikasi diabetes atau operasi.
6. Gastritis
Gastritis adala gangguan yang menyebabkan peradangan pada lapisan lambung.
Gastritis bisa terjadi karena bererapa hal, seperti infeksi bakteri, pola makan kurang sehat, efek samping konsumsi obat, dan termasuk autoimun.
Selain sering sendawa, gejala gastriris dapat pula berupa perut mual, hilang nafsu makan, dan bisa juga muntah darah.
7. Tukak lambung
Luka di lambung dapat terbentuk ketika selaput yang melapisi organ vital ini terkikis.
Pengikisan tersebut dapat terjadi akibat infeksi bakteri dan efek samping dari konsumsi obat tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
Sementara itu, kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan asam atau pedas, alkohol, dan stres berlebih dapat memperparag tukak lambung.
Selain sering bersendawa, tukak lambung dapat dikenali dengan munculnya sejumlah gejala lain, seperti mual dan muntah, perut kembung, sulitbernapas, hingga berat badan turun.
8. Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan lambung mencerna laktosa dengan benar, bahan yang ditemukan dalam produk susu.
Intoleransi laktosa salah satunya dapat menyebabkan sering sendawa.
9. Malabsorpsi fruktosa atau sorbitol
Malabsorpsi fruktosa atau sorbitol adalah ketidakmampuan lambung untuk mencerna karbohidrat fruktosa dan sorbitol dengan baik.
Fruktosa adalah jenis karbohidrat sederhana yang terdapat di dalam gula.
Selain dalam gula, fruktosa juga terkandung di dalam buah-buahan.
Sedangkan, sorbitol adalah sejenis gula alkohol yang biasa digunakan sebagai pemanis pengganti gula biasa.
Gula alkohol sebenarnya bukanlah gula dan bukan juga alkohol.
Gula alkohol adalah karbohidrat yang struktur kimianya menyerupai molekul gula dan molekul alkohol.
Sorbitol biasanya dapat ditemui pada makanan dan minuman dengan label sugar free.
10. Infeksi Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi lambung, yang dapat meningkatkan bersendawa.
Penyebaran bakteri H. Pylori dari orang ke orang diduga kuat melalui kontak mulut atau ludah. Selain itu, bakteri ini juga diduga dapat menular lewat perantara kotoran penderita.
Selain sering bersendawa, infeksi Helicobacter pylori juga dapat menimbulkan sejumlah gejala lain, seperti mual, demam, perut kembung, sakit mag, hingga penurunan nafsu makan dan berat badan.
11. Penyakit celiac
Penyakit celiac adalah penyakit yang terjadi akibat adanya intoleransi terhadap gluten, bahan yang ditemukan dalam banyak makanan kaya tepung seperti roti dan kerupuk.
Meski kurang umum, penyakit celiac pada kenyatannya dapat menjadi penyebab sering sendawa.
12. Dumping syndrome
Dumping syndrome juga bisa menjadi penyebab sering sendawa, meski angka kejadiannya minim.
Dumping syndrome adalah kondisi ketika makanan bergerak terlalu cepat dari lambung ke usus (duodenum) setelah proses makan.
Kondisi ini juga dapat dipahami sebagai gangguan yang menyebabkan perut kosong sebelum isinya dicerna dengan benar.
Melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, gejala yang dapat ditimbulkan dari kondiri dumping syndrome, antara lain yakni:
13. Insufisiensi pankreas
Insufisiensi pankreas adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pankreas tidak mampu melepaskan enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan.
Meski kurang umum, insufisiensi pankreas pada kenyatannya dapat menjadi penyebab sering sendawa.
Jika sering sendawa terus terjadi, penting bagi Anda untuk berbicara dengan dokter.
Dokter akan mengumpulkan informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti kapan sendawa dimulai.
Dokter juga mungkin akan bertanya tentang pola sendawa yang dialami, misalnya apakah sendawa terjadi karena gugup atau setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.
Mereka mungkin juga akan meminta Anda untuk menyimpan buku harian makanan selama beberapa hari.
Ketika bertemu dokter, pastikan Anda dapat menyebutkan gejala selain sering sendawa yang Anda miliki.
Hal ini penting untuk membantu dokter membangun gambaran lengkap mengenai masalah kesehatan yang terjadi dan membantu mereka menemukan solusi yang paling baik.
Agar lebih akurat, dokter tidak menutup kemungkinan dapat pula merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti rontgen perut.
Tes lain yang bisa dilakukan, termasuk:
Tes ini akan memberi dokter pandangan yang jelas tentang sistem pencernaan, yang akan membantu mereka membuat diagnosis mengenai penyebab sering sendawa.
https://health.kompas.com/read/2020/07/20/180500468/13-penyebab-sering-sendawa-termasuk-bisa-jadi-gejala-penyakit