Sayangnya, sejumlah orang menjalankan diet rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan secara asal-asalan.
Mereka mengurangi atau menghapus karbohidrat dari deretan menu yang dikonsumsi sehari-hari.
Padahal, agar bisa berfungsi optimal, tubuh membutuhkan asupan bergizi seimbang yang terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak.
Menurut Mayo Clinic, rata-rata orang sehat dengan kebutuhan kalori 2.000 kkal membutuhkan karbohidrat sebanyak 225 gram sampai 325 gram
Konsumsi karbohidrat di bawah jumlah tersebut dapat membuat tubuh kekurangan karbohidrat.
Dilansir dari NDTV, berikut beberapa akibat kekurangan karbohidrat yang dirasakan tubuh:
Akibat kekurangan karbohidrat, tubuh bisa jadi kurang energi dan merasa lelah sepanjang hari.
Selain itu, tubuh orang yang kekurangan karbohidrat juga bisa mengalami lesu saat digunakan untuk olahraga.
Tubuh orang yang kekurangan karbohidrat kemungkinan besar tak kuat menjalani sesi latihan intensitas tinggi.
Untuk memasok energi yang cukup, baiknya Anda mengonsumsi karbohidrat beberapa saat sebelum berolahraga.
Apabila Anda kekurangan karbohidrat serat, akibatnya tubuh bisa mengalami sembelit.
Untuk mencegah sembelit, pastikan tubuh mendapatkan asupan serat yang cukup setiap hari.
Dalam kondisi kekurangan karbohidrat, tubuh akan membakar cadangan lemak dan protein sebagai bahan bakar.
Proses pembakaran cadangan lemak dan protein ini disebut ketosis.
Sisa atau residu pembakaran ketosis dapat menyebabkan napas berbau tak sedap.
Saat seseorang mengurangi asupan karbohidrat, organ hati otomatis akan memproduksi gula, sehingga kadar gula darah naik.
Saat gula darah naik, pankreas mengeluarkan hormon insulin yang bisa mengikat lemak.
Akibatnya, tubuh jadi mengikat lebih banyak lemak ketimbang membuangnya.
Sebagian besar karbohidrat yang kaya serat dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.
Tanpa asupan karbohidrat yang cukup, praktis pasokan serat juga berkurang, dan perut lebih kerap merasa lapar.
Selain itu, fungsi karbohidrat yang tak kalah penting adalah memproduksi hormon seretonin.
Zat kimia ini menghasilkan perasaan nyaman dan tenang di otak. Saat kekurangan hormon seretonin, suasana hati bisa berubah menjadi negatif.
Sebelum melakukan diet dengan mengurangi karbohidrat, ada baiknya Anda berkonsultasi kepada dokter ahli gizi.
Hindari asal-asalan mengurangi takaran atau memangkas seluruh asupan karbohidrat dari menu sehari-hari hanya berbekal petunjuk atau informasi yang belum sahih.
Pasalnya, kebutuhan karbohidrat dan zat gizi lainnya bagi setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan, jenis kelamin, usia, aktivitas, dan sebagainya.
https://health.kompas.com/read/2020/08/20/073400668/hati-hati-ini-6-akibat-kekurangan-karbohidrat-saat-diet-sembarangan