Dilansir dari NHS, seks oral adalah perangsangan alat kelamin pasangan dengan mulut, bibir, atau lidah.
Seks oral pada wanita dengan titik rangsang vagina, vulva, dan klitoris dalam dunia kesehatan disebut cunnilingus.
Sedangkan seks oral pada pria dengan titik rangsang penis di dunia medis dikenal sebagai fellatio, dan titik rangsang anus disebut anilingus.
Banyak ahli kesehatan menyebut, seks oral bukan jenis seks yang aman bila dibandingkan dengan seks penetrasi alat kelamin.
Orang yang melakukan seks oral memiliki risiko tertular atau menularkan penyakit menular seksual (PMS).
Pasalnya, seks oral cenderung membuat seseorang bersentuhan langsung dengan cairan dan kotoran dari alat kelamin.
Selain risiko kesehatan fisik, seks oral juga bisa berdampak pada kesehatan mental, terutama bagi pasangan yang salah satunya melakukannya dengan paksaan atau tanpa persetujuan.
Untuk itu, seks oral dan aktivitas seksual lainnya perlu dilakukan dengan persetujuan pasangan dan baiknya dilakukan dengan pengaman.
Melansir Better Health, berikut sederet penyakit menular seks terkait bahaya oral seks yang perlu diwaspadai:
1. Infeksi HPV
Virus papiloma manusia atau human papilloma virus (HPV) adalah virus biang kanker serviks, tenggorokan, mulut, dan kanker di sekitar alat kelamin.
HPV adalah virus yang dapat menyerang pria dan wanita. Virus ini bisa menular lewat alat kelamin atau seks oral.
Beberapa jenis HPV juga dapat menyebabkan kutil kelamin. Kutil kelamin tidak dapat disembuhkan, dan hanya bisa dikendalikan dengan obat-obatan atau operasi.
Hal yang perlu diwaspadai, infeksi HPV kerap tidak menunjukkan tanda atau gejala sama sekali.
Risiko HPV semakin tinggi apabila seseorang kerap berhubungan seks dengan berganti pasangan.
Seseorang berisiko tertular salah satu herpes tersebut dari seks oral dan hubungan seks lain tanpa pengaman.
Penderita herpes mulut bisa menularkan penyakit saat memberikan seks oral ke alat kelamin pasangannya.
Sedangkan penderita herpes genital bisa menularkan penyakit saat diberi seks oral oleh pasangannya.
Terkadang, seseorang bisa terkena herpes tanpa menunjukkan gejala apa pun. Kendati tidak bergejala, penyakit bisa menular lewat kontak dari kulit ke kulit.
3. Gonore, klamidia, hepatitis B, hepatitis C, HIV
Penyakit gonore, klamidia, hepatitis B, hepatitis C, HIV disebabkan oleh virus atau bakteri.
Cara penularan penyakit tersebut bisa melalui kontak dengan cairan tubuh penderita yang terinfeksi. Misalkan air mani, cairan pra-ejakulasi, darah, atau cairan vagina.
Dengan demikian, seks oral membuat Anda lebih berisiko terkena penyakit menular seksual di atas.
Risiko infeksi penyakit menular seksual tersebut jadi lebih besar apabila cairan tubuh mengandung virus bersentuhan langsung dengan luka, bisul, atau bagian tubuh yang meradang.
Kendati tidak menular lewat cairan tubuh, penyakit ini bisa menular saat seseorang kontak dengan anus pasangannya.
Meskipun sekilas terlihat bersih, belum tentu anus tempat keluarnya kotoran tersebut bebas penyakit.
5. Shigellosis
Shigellosis adalah infeksi bakteri Gastroenteritis shigella yang menyerang usus.
Bakteri ini bisa menular melalui kontak langsung dengan kotoran penderita yang terinfeksi.
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak seksual, terutama selama seks oral dan seks anal.
Sifilis bisa menular lewat kontak langsung dengan luka sifilis selama hubungan seks vaginal, seks anal, dan seks oral.
Luka sifilis bisa terjadi di penis, vagina, anus, rektum, bibir, dan mulut.
7. Kutu kemaluan
Bahaya seks oral yang tak boleh diabaikan lainnya yakni serangan kutu kemaluan.
Kutu kemaluan serangga kecil yang kerap menghisap darah di area kemaluan.
Saat tergigit kutu kemaluan, penderita bisa merasakan gatal yang hebat.
Kutu kemaluan menyebar lewat hubungan seks baik lewat penetrasi kelamin maupun seks oral.
https://health.kompas.com/read/2020/09/05/210200168/7-bahaya-seks-oral-dari-penyakit-menular-seksual-yang-perlu-diwaspadai