KOMPAS.com - Siklus menstruasi yang dialami wanita bisa berakhir secara alami ketika memasuki usia 50 tahunan.
Fase tersebut dikenal dengan masa menoupase, yang biasanya disertai dengan berbagai gejala seperti vagina mengering, kecemasan, sulit tidur, gairah seks menurun, dan muncul sensasi rasa panas.
Masa menopause juga bisa menjadi tanda berhentinya siklus repoduksi wanita.
Tak hanya wanita, pria ternyata juga bisa mengalami masa menopause. Menoupause pada pria juga dienal dengan istilah andropause.
Menoupause pada pria biasaya terjadi di usia 50 tahun ke atas. Menurut data Healhtline, meski mengalami menopause, fungsi organ reprduksi pria tidak sepenuhnya berhenti. Namun, kondisi ini bisa mengakibatkan masalah seksual.
Gejala menopause
Menopause padapria terjadi ketika produksi testeron menurun.
Testeron merupakan hormon yang menentukan tingkat libido, energi fisik dan mental, mempertahankan massa otot, dan mengatur respon "fight or fligth"
Itu sebabnya, penurunan testeron bisa memici gejala berikut:
Penyebab
Setelah mencapai usia 30 tahun, kadar testosteron pria berangsur-angsur menurun.
Namun, ada banyak faktor yang bisa memicu penurunan kadar testeron. Penurunan kadar testeron bisa terjadi karena adanya penyakir kronis seperti tekanan daah tinggi dan diabetes tipe 2.
Faktor risiko lain yang bisa memicu turunnya testeron antara lain:
Cara mengatasi
Untuk menghambat terjadinya menopause di kalangan pria, cara terbaik adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti:
Turunnya kadar testeron juga bisa diatasi dengan terapi penggantian hormon. Namun, cara ini sangat berbahaya karena bisa menimbulkan risiko kesehatan seperti memicu kanker prostat.
Itu sebabnya, para pria harus berkonsultasi dengan dokter dan berpikir matang-matang sebelum menggunakan cara ini.
https://health.kompas.com/read/2020/09/06/210400068/tak-hanya-wanita-pria-juga-bisa-alami-menopause