Makanan bercita rasa gurih dan memiliki tekstur renyah ini jamak disajikan sebagai lauk maupun camilan.
Terdapat beberapa varian gorengan yang populer. Di antaranya tahu isi, tempe goreng, bakwan goreng, dan pisang goreng.
Kendati nikmat disantap, konsumsi gorengan perlu dibatasi. Karena, makanan ini termasuk jenis asupan tinggi kalori dan lemak trans.
Banyak pula orang yang was-was untuk mengonsumsinya karena khawatir terhadap tingginya kalori gorengan. Pencarian google bahkan mengarsipkan pertanyaan seperti "berapa kalori 1 gorengan?"
Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut, berikut perbandingan kalori gorengan yang populer seperti tahu isi goreng, tempe goreng, bakwan goreng, dan pisang goreng.
Kalori gorengan populer
Gorengan memiliki kalori berbeda-beda, tergantung bahan dan porsi setiap penyajiannya.
Dilansir dari FatSecret, berikut perincian kalori dan komposisi gizi kalori dari satu buah gorengan secara umum:
Satu iris tempe goreng mengandung 34 kalori. Rincian kalori tempe goreng:
Lemak: 58 persen
Karbohidrat: 20 persen
Protein: 22 persen
Satu buah tahu isi goreng mengandung 134 kalori.
Rincian kalori tahu isi goreng:
Lemak: 44 persen
Karbohidrat: 26 persen
Protein: 30 persen
Satu buah bakwan goreng mengandung 137 kalori.
Rincian kalori bakwan goreng:
Lemak: 75 persen
Karbohidrat: 19 persen
Protein: 6 persen
Satu buah pisang goreng mengandung 68 kalori. Rincian kalori pisang goreng:
Lemak: 44 persen
Karbohidrat: 54 persen
Karbohidrat: 2 persen
Dari daftar kalori gorengan populer di atas, bakwan goreng dan tahu isi adalah jenis gorengan dengan kalori paling tinggi.
Melansir Healthline, gorengan cenderung tinggi kalori dan lemak trans.
Kalori gorengan bisa tinggi karena proses memasaknya dapat menyerap minyak dan menghilangkan air.
Selain itu, kandungan lemak makanan yang digoreng juga lebih tinggi ketimbang teknik memasak lain.
Sebagai perbandingan, satu kentang panggang memiliki 93 kalori dan 0 gram lemak.
Sedangkan satu kentang goreng dengan porsi setara bisa mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.
Gorengan juga banyak mengandung lemak tak sehat karena proses memasak dengan minyak dalam suhu tinggi dapat mengubah struktur kimia lemak.
Struktur kimia lemak yang sudah berubah tersebut sulit diolah tubuh, sehingga bisa berdampak negatif bagi kesehatan.
Terlebih, beberapa gorengan dimasak dengan minyak bekas yang sudah digunakan untuk menggoreng.
Minyak bekas pakai dapat membuat kandungan lemak trans semakin meningkat.
Apabila dikonsumsi secara berlebihan, gorengan bisa berbahaya bagi kesehatan.
Menurut penelitian, sering makan gorengan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Tak hanya itu, studi pada hewan juga menunjukkan kandungan senyawa akrilamida dalam gorengan dapat meningkatkan risiko sejumlah kanker.
Untuk itu, ada baiknya Anda bijak makan gorengan. Hindari atau sebisa mungkin batasi makan gorengan.
https://health.kompas.com/read/2020/09/11/180300068/berapa-kalori-gorengan-seperti-tahu-isi-tempe-bakwan-pisang-goreng