Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Gejala Tumor Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Tumor otak adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada anak yang melebihi tingkat kematian akibat leukemia limfoblastik akut (kanker darah).

Oleh sebab itu, kejadian tumor pada anak patut diwaspadai.

Melansir Kids Health, belum diketahui secara pasti penyebab tumor otak pada anak.

Namun, para ahli menduga penyakit ini muncul karena faktor genetik dan lingkungan.

Jenis tumor pada anak umumnya merupakan tumor otak primer, yakni tumor yang bermula di otak atau jaringan di dekatnya.

Tumor otak primer diawali dengan mutasi sel di DNA yang membuat sel berkembang dan membelah dengan cepat serta tetap hidup saat sel-sel sehat mati.

Kondisi ini pada akhirnya menimbulkan sekumpulan sel abnormal yang membentuk tumor.

Gejala tumor pada anak

Melansir Cleveland Clinic, gejala tumor pada anak dapat bermacam-macam tergantung dari letak tumor itu berkembang.

Secara umum, gejala yang ditimbulkan tumor biasanya diakibatkan oleh tekanan lokal massa pada struktur yang berdekatan serta peningkatan tekanan intrakranial (TIK).

Hal ini dapat disebabkan karena efek massa yang menekan struktur susunan saraf pusat (SSP) normal, atau hidrosefalus akibat penyumbatan aliran cairan serebrospinal (CSS).

Berdasarkan letak tumor, gejala tumor otak pada anak antara lain dapat berupa:

1. Tumor supratentorial dan sentral

2. Tumor fossa posterior

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Gaya berjalan abnormal
  • Gangguan koordinasi

3. Tumor batang otak

Jadi, apabila Anda menemukan gejala-gejala sebagai berikut, akan lebih baik jika segera membawa anak ke dokter, terutama dokter saraf anak (neuropediatri) karena kemungkinan adanya kelainan tumor otak pada anak:

  1. Sakit kepala persisten, yaitu sakit kepala terus menerus atau berulang yang berlangsung selama lebih dari 4 minggu
  2. Muntah yang persisten terutama saat bangun tidur
  3. Gangguan visual (penglihatan), seperti gangguan ketajaman penglihatan karena kelainan mata, lapang pandang menyempit, proptosis (bola mata makin menonjol)
  4. Gangguan gerakan atau motorik, seperti keterampilan motorik menurun, gerakan koordinasi yang tidak normal, kesulitan menelan tanpa penyebab lokal yang dapat diidentifikasi

Dokter saraf anak dapat membantu mendiagnosis tumor otak pada anak berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang laboratorium, dan hasil pencitraan.

Apabila gejala-gejala di atas ditemukan saat dokter saraf anak memeriksa fisik anak, maka kiranya diperlukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut.

Melansir Health Line, pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan, antara lain yakni pemeriksaan laboratorium serum darah seperti hemoglobin, leukosit, trombosit, ureum, creatinin, SGOT, SGPT, elektrolit yang bermanfaat sebagai persiapan pemeriksaan pencitraan CT-scan atau magnetic resonance imaging (MRI) serta tindakan biopsi oleh dokter spesialis bedah saraf.

Pemeriksaan pencitraan sangatlah penting pada pemeriksaan tumor otak anak, karena pemeriksaan ini akan memperlihatkan lokasi, bentuk serta ukuran tumor.

Dokter saraf anak akan meminta pemeriksaan CT scan kepala apabila ditemukan tanda-tanda
peningkatan Tekanan Intrakranial (TIK) akut yang disebabkan oleh hidrosefalus.

Tekanan intrakranial adalah nilai tekanan di dalam rongga kepala.

Tekanan ini berada di dalam tulang tengkorak yang artinya meliputi jaringan otak, cairan
serebrospinal dan pembuluh darah otak.

Pada tekanan tertentu, tekanan intrakranial dapat meningkat. Keadaan ini tidak boleh
diremehkan.

Apabila ada hidrosefalus, dokter saraf anak akan berkonsultasi dengan dokter bedah saraf untuk dilakukan operasi vp-shunt.

Pemeriksaan pencitraan yang paling baik untuk melihat tumor otak adalah MRI, jika dibandingkan dengan CT scan.

MRI dengan kontras memberikan gambaran yang lebih rinci dari lesi parenkim, dan lebih sensitif dalam mendeteksi kelainan di fossa posterior, ruang subarachnoid, dan leptomeninges.

https://health.kompas.com/read/2020/09/14/111700968/4-gejala-tumor-otak-pada-anak-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke