KOMPAS.com – Di sejumlah daerah di Indonesia, hernia lebih dikenal dengan sebutan “turun berok”.
Sementara, dalam dunia medis, definisi hernia adalah keluarnya organ dari tempat seharusnya melalui suatu celah yang tidak normal.
Melansir Health Line, jenis hernia yang paling sering terjadi adalah hernia di lipat paha (hernia inguinalis).
Hernia jenis inilah yang secara awal di Indonesia disebut sebagai turun berok.
Hernia inguinalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut mencuat ke selangkangan.
Ketimbang wanita, pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hernia inguinalis.
Gejala hernia
Hernia inguinalis atau turun berok dapat terjadi pada bayi, anak, sampai orang dewasa maupun orang lanjut usia (lansia).
Pada bayi dan anak, hernia ini disebut hernia heriditer (keturunan).
Sementara pada orang dewasa dan lansia, sebutannya adalah hernia acquired (didapat).
Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah beragam gejala hernia yang dapat diwaspadai:
1. Rasa berat di selangkangan
Gejala yang pertama dirasakan ketika mengalami hernia adalah rasa berat di lipat paha atau selangkangan terutama ketika tekanan dalam perut meningkat, seperti saat mengejan, batuk, atau mengangkat barang yang berat.
2. Terlihan tonjolan
Gejala hernia selanjutnya adalah terlihat penonjolan di daerah liptan paha saat tekanan perut meningkat yang akan menghilang ketika tekanan tersebut itu juga menghilang.
Makin lama, tonjolan ini bisa semakin mudah keluar masuk atau hilang timbul.
Selain itu, tonjolan tersebut bisa semakin turun dan dapat masuk sampai ke kantong kemaluan (skrotum).
Kondisi ini sangat bergantung pada besarnya celah tonjolan yang terjadi.
3. Rasa nyeri di selangkangan
Munculnya tonjolan di selangkangan juga bisa disertai dengan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di area tersebut, terutama saat membungkuk, batuk, atau mengangkat berang.
Kadang-kadang, nyeri dan bengkak juga akan terasa di sekitar testis saat usus yang menonjol turun ke skrotum.
Bagaimana gejala hernia pada bayi dan anak?
Hernia inguinalis pada bayi baru lahir dan anak-anak diakibatkan oleh kelemahan pada dinding perut yang muncul saat lahir.
Terkadang hernia hanya terlihat saat bayi menangis, batuk atau mengejan saat buang air besar.
Sang anak mungkin menjadi mudah tersinggung dan nafsu makannya berkurang dari biasanya.
Sementara, pada anak-anak yang lebih besar, hernia atau turun berok cenderung lebih terlihat ketika anak batuk, tegang saat buang air besar (BAB) atau berdiri dalam waktu lama.
Tanda-tanda masalah pada kasus hernia
Jika Anda tidak dapat mendorong tonjolan hernia ke dalam, isi hernia dapat terperangkap (terkurung) di dinding perut.
Hernia yang “dipenjara” ini bisa tercekik, memotong aliran darah ke jaringan yang terperangkap.
Hernia yang tercekik dapat mengancam jiwa jika tidak diobati.
Tanda dan gejala hernia tercekik meliputi:
Kapan harus ke dokter?
Segera cari perawatan jika tonjolan hernia berubah menjadi merah, ungu atau gelap atau jika Anda melihat tanda atau gejala lain dari hernia tercekik.
Selain itu, temui dokter jika Anda memiliki tonjolan yang menyakitkan atau terlihat di selangkangan di kedua sisi tulang kemaluan.
Tonjolan tersebut kemungkinan akan lebih terlihat saat Anda berdiri, dan biasanya Anda bisa merasakannya jika Anda meletakkan tangan langsung di atas area yang terkena.
https://health.kompas.com/read/2020/09/21/193200468/3-gejala-hernia-turun-berok-yang-perlu-diwaspadai