Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Olahraga untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi

Minum obat penurun kolesterol tanpa dibarengi gaya hidup sehat tak bisa menjamin kadar kolesterol terkontrol.

Melansir WebMD, olahraga bisa menjaga berat badan tetap ideal. Berat badan berlebih membuat kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah melonjak.

Menurut penelitian, olahraga merangsang enzim yang membantu memindahkan kolesterol jahat dari darah dan dinding pembuluh darah ke hati.

Dari hati, kolesterol dicerna menjadi empedu dan dikeluarkan dari tubuh.

Jadi, semakin rajin berolahraga, semakin banyak kolesterol jahat (LDL) yang dikeluarkan dari tubuh.

Selain itu, olahraga juga meningkatkan ukuran partikel protein pembawa kolesterol via darah.

Partikel protein yang berukuran kecil dan padat lebih berbahaya ketimbang partikel protein yang berukuran besar.

Pasalnya, partikel protein berukuran kecil bisa masuk menembus lapisan jantung dan pembuluh darah.

Dengan begitu, olahraga bisa mengontrol kolesterol agar tidak membahayakan kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Olahraga apa pun sebenarnya baik untuk menjaga kadar kolesterol tetap terkontrol.

Akan tetapi, ada beberapa jenis olahraga yang terbukti efektif untuk menurunkan kolesterol tinggi, antara lain:

Lari bisa meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah (HDL), sehingga kolesterol total lebih terkontrol.

Selain menurunkan kolesterol, olahraga lari juga bisa menjaga tekanan darah agar tetap stabil.

Jika penderita kolesterol tinggi tidak punya masalah sendi, luangkan waktu untuk lari di sela-sela rutinitas.

Tak perlu balapan lari. Lari santai sejauh dua kilometer terbukti lebih baik dalam menurunkan kolesterol ketimbang lari cepat dalam jarak dekat.

Padahal, menurut penelitian, keduanya sama-sama punya manfaat untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Jalan kaki bisa jadi pilihan olahraga menurunkan kolesterol tinggi yang tepat, terutama bagi orang dengan masalah sendi.

Kalori yang dibakar saat bersepeda tak berbeda jauh dengan olahraga lari.

Bersepeda umumnya juga lebih enteng bagi sendi pinggul dan lutut ketimbang lari, terlebih bagi orang berusia lanjut.

Jika punya gejala radang sendi, ada baiknya penderita kolesterol tinggi menjalankan olahraga bersepeda daripada lari.

Olahraga bersepeda yang direkomendasikan untuk menurunkan kolesterol juga tak perlu jenis intensitas tinggi. Cukup bersepeda santai setiap hari.

Renang juga termasuk olahraga yang bisa menurunkan kolesterol tinggi, menjaga berat badan tetap ideal, dan membakar lemak.

Menurut penelitian, manfaat renang yang menguntungkan pria salah satunya bisa menurunkan risiko kematian sampai 53 persen, jika dibandingkan orang yang malas bergerak.

Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Atherosclerosis, orang yang rutin latihan angkat beban punya kemampuan membersihkan kolesterol jahat (LDL) dengan lebih cepat.

Jika dikombinasikan dengan olahraga resistensi, latihan aerobik manfaatnya bisa bertambah untuk meningkatkan kesehatan pembuluh darah.

Penelitian menunjukkan, yoga potensial untuk menurunkan kadar kolesterol jahat sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung.

Berdasarkan studi, orang yang mengikuti latihan yoga satu jam per hari selama tiga bulan, kadar kolesterol jahatnya terbukti menurun.

Di luar beberapa rekomendasi olahraga di atas, aktivitas olah fisik apa pun sebenarnya baik bagi penderita kolesterol.

Lakukan olahraga atau aktivitas fisik dengan intensitas sedang setidaknya 30 menit setiap hari.

Bila memungkinkan, tambahkan latihan ketahanan dua kali seminggu. Sebisa mungkin, penderita kolesterol tinggi juga lebih aktif bergerak setiap saat.

Selain olahraga, imbangi gaya hidup sehat dengan pola makan bergizi lengkap dan seimbang, tidur yang cukup, setop merokok, dan minimalkan stres agar penurunan kolesterol kian efektif.

https://health.kompas.com/read/2020/09/26/073300768/6-olahraga-untuk-menurunkan-kolesterol-tinggi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke