KOMPAS.com – Banyak orang sering menganggap enteng sariawan.
Padahal, gangguan medis ini bisa menjadi salah satu tanda atau gejala awal penyakit serius, sebut saja kanker mulut.
Penyakit kanker mulut tentu tak layak disepelekan.
Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker mulut nyatanya dapat pula menyebabkan komplikasi berbahaya hingga berujung kematian.
Berdasarkan data yang dilansir National Cancer Institute, di Amerika Serikat (AS) bahkan ada sekitar 41.000 kasus penyakit kanker mulut muncul setiap tahunnya dan menyebabkan hampir 8.000 orang meninggal dunia.
Berikut ini adalah beberapa cara membedakan sariawan dengan kanker mulut yang baik dikenali:
1. Lihat seberapa lama terjadinya sariawan
Sariawan terjadi ketika luka (ulser) muncul pada jaringan lunak rongga mulut (mukosa mulut) yang pada umumnya berada di mukosa labial, mukosa bukal, dasar mulut, atau di lidah.
Ulser ini biasanya dapat sembuh dalam 7 – 14 hari dan tanpa disertai atau didahului demam.
Melansir Everyday Health, jika Anda mengalami ulser yang tidak kunjung membaik setelah 2 minggu minggu atau memburuk, lebih baik segera temui dokter atau dokter gigi.
Pasalnya, apa yang tampak sebagai sariawan sebenarnya bisa jadi adalah kanker mulut.
2. Perhatikan ada bercak putih dan merah atau tidak
Kemunculan bercak putih dan atau bercak merah di rongga mulut ketika seseorang mengalami sariawan perlu diwaspadai sebagai gejala kanker mulut.
Melansir Health Line, campuran bercak merah dan putih di mulut yang disebut erythroleukoplakia adalah pertumbuhan sel abnormal yang lebih cenderung menjadi kanker.
Jika bercak merah dan putih itu bertahan lebih dari 2 minggu, Anda harus menemui dokter gigi.
Bercak atau plak merah cerah di mulut Anda yang terlihat dan terasa seperti beludru disebut sebagi eritroplakia.
Bercak merah ini seringkali prakanker.
Dalam 75 hingga 90 persen kasus, eritroplakia bersifat kanker, jadi jangan abaikan bintik-bintik berwarna cerah yang muncul di mulut Anda.
Jika Anda menderita eritroplakia, dokter gigi akan melakukan biopsi sel-sel ini.
Sedangkan, bercak putih atau keabu-abuan di dalam mulut atau di bibir Anda disebut sebagai leukoplakia atau keratosis.
Bahan iritan seperti gigi palsu patah atau tembakau dapat menyebabkan pertumbuhan sel berlebih dan menghasilkan tambalan ini.
Kebiasaan mengunyah bagian dalam pipi atau bibir juga bisa memicu terjadinya leukoplakia.
Paparan zat karsinogenik dapat pula menyebabkan bercak ini berkembang.
Tambalan ini menandakan bahwa jaringan tersebut tidak normal dan bisa menjadi ganas.
Leukoplakia pada umumnya berkembang perlahan, selama beberapa minggu atau bulan.
3. Rasakan sakitnya
Luka sariawan seringkali begitu menyakitkan, meski ukuranya kecil.
Kondisi itu lain dengan luka yang mengarah pada tanda kanker mulut.
Pada tahap awal, kanker mulut malah jarang menimbulkan rasa sakit atau rasa sakitnya tidak signifikan, padahal ukurannya cukup besar lebih dari 1 cm.
4. Raba sekitar luka sariawan
Melansir Medical News Today, jika ditemukan jaringan keras di sekitaran sariawan itu bisa menjadi pertanda kanker mulut.
Kondisi ini bisa ditemukan lewat palpasi atau pemeriksaan dengan meraba.
5. Perhatikan lokasi lukanya
Luka pada kasus sariawan biasa kebanyakan menyebar di berbagai bagian mulut.
Lesi yang muncul pada sariawan bahkan bisa mencapai 3-10 buah dalam sekali waktu.
Sementara, jika sariawan menetap dari awal lokasinya tidak pindah-pindah dan tidak kunjung sembuh, bisa diwaspadai sebagai tanda kanker mulut.
Tumor ini bisa berkembang di permukaan lidah, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, bibir atau gusi, dan dapat pula menyerang kelenjar yang memproduksi ludah, amandel, dan bagian tenggorokan yang menyambungkan mulut dengan saluran napas.
Beberapa hal lain yang bisa dicurigai sebagai gejala kanker mulut, yakni:
Jika Anda mengalami gejala tersebut, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
https://health.kompas.com/read/2020/10/04/210200068/5-cara-membedakan-sariawan-dan-kanker-mulut