KOMPAS.com – Sering mengalami diare pada malam hari bisa jadi sangat menyebalkan.
Pasalnya, kondisi itu dapat mengganggu aktivitas tidur dan memengaruhi kualitas hidup.
Diare sendiri adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar (BAB) dengan kondisi tinja encer.
Kondisi ini bisa terjadi secara akut berlangsung selama beberapa hari atau bisa menjadi kronis dan berlanjut selama 4 minggu atau lebih.
Penyebab sering diare pada malam hari
Pada dasarnya, diare ringan sampai berat dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
Anda pun bisa mengalami diare pada malam hari karena salah satu penyebab tersebut.
Tetapi, jika disebabkan oleh salah satu dari faktor tersebut, kecil kemungkinan Anda akan mengalami diare pada dalam waktu yang lama.
Diare pada malam hari yang terjadi secara kronis kemungkinan merupakan tanda dari kondisi yang lebih serius.
Kondisi ini bahkan dapat membantu dokter membuat diagnosis.
Berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan yang dapat menjadi penyebab sering diare pada malam hari atau diare pada malam kronis:
1. Diare sekretoris
Melansir Medical News Today, diare sekretorik terjadi ketika usus tidak dapat menyerap elektrolit dengan baik.
Kondisi ini adalah penyebab umum diare akut dan kronis.
Diare sekretoris dapat terjadi akibat:
2. Sindrom iritasi usus besar
Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan fungsional, yang berarti saluran pencernaan tampak teratur tetapi tidak berfungsi dengan baik.
Gejala IBS antara lain meliputi:
Namun, ketimbang mengalami diare pada malam hari, kebanyakan orang dengan IBS lebih sering mendapati tinja encer pada siang hari, terutama setelah makan.
Diare pada malam hari dianggap sebagai "gejala alarm" pada orang dengan IBS. Ini berarti membutuhkan perhatian medis segera.
Gejala alarm IBS lainnya termasuk:
3. Penyakit radang usus
Penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) mengacu pada beberapa kondisi kronis yang menyebabkan radang saluran cerna.
IBD menyebabkan peradangan, tidak seperti IBS.
Ini juga menyebabkan perubahan pada usus yang dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Beberapa orang dengan IBD mengalami diare pada malam hari dan siang hari.
Gejala IBD lainnya termasuk:
Penyebab pasti IBD tidak diketahui, meskipun faktor risiko termasuk memiliki riwayat keluarga dengan kondisi usus, menjadi perokok, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Kebanyakan orang dengan IBD didiagnosis sebelum usia 30 tahun.
4. Kolitis mikroskopis
Kolitis mikroskopis menyebabkan radang usus besar dan menyebabkan diare persisten.
Peradangan yang terkait dengan kondisi ini hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.
Kelompok lansia lebih sering terkena kolitis mikroskopis, tetapi siapa pun yang terus mengalami diare pada malam hari, bahkan saat berpuasa harus diuji untuk kondisi ini.
Gejala kolitis mikroskopis lainnya termasuk:
Penyebab kolitis mikroskopis tidak diketahui secara pasti, tetapi mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid selama 6 bulan atau lebih dapat meningkatkan risiko pengembangannya.
5. Diabetes
Melansir Health Line, orang dengan diabetes yang tidak terkontrol dan ketergantungan insulin berisiko sering mengalami diare pada malam hari.
Ini juga dapat memengaruhi orang-orang dengan kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes, yang dikenal sebagai neuropati diabetik.
Gejala diabetes yang patut diwaspadai, meliputi:
Penyebab diabetes bervariasi dan tergantung pada jenisnya.
Diabetes tipe 1 dikaitkan dengan sistem kekebalan yang terlalu aktif, sedangkan tipe 2 terjadi ketika sel menjadi resisten terhadap insulin.
Sedangkan, diabetes gestasional memengaruhi beberapa orang selama kehamilan.
Anda perlu ke dokter jika mencurigai penyebab diare pada malam hari yang dialami adalah kondisi medis lain.
Dokter mungkin akan meresepkan atau merekomendasikan obat-obatan tertentu untuk mengobati diare kronis, termasuk terapi antidiare atau antibiotik.
https://health.kompas.com/read/2020/10/17/210000768/5-penyebab-sering-diare-pada-malam-hari-yang-perlu-diwaspadai