KOMPAS.com - Meski sering juga disebut flu perut, gastroenteritis tidak sama dengan influenza.
Influenza hanya memengaruhi sistem pernapasan, yakni hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Sementara, gastroenteritis menyerang organ pencernaan, seperti usus.
Cara paling umum bagi seseorang untuk mengembangkan penyakit ini adalah melalui kontak dengan orang lain yang terinfeksi atau dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Infeksi ini mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang tertutup, seperti di dalam ruang kelas, kantor, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum.
Jika Anda sehat, kemungkinan besar Anda akan pulih tanpa komplikasi ketika terkena gastroenteritis.
Tetapi untuk bayi, kelompok lansia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, gastroenteritis bisa mematikan.
Gejala gastroenteritis
Merangkum Mayo Clinic, terdapat sejumlah tanda dan gejala gastroenteritis yang dapat dikenali.
Berikut beberapa di antaranya:
Bergantung pada penyebabnya, gejala gastroenteritis akibat virus dapat muncul dalam satu hingga tiga hari setelah seseorang terinfeksi dan dapat terjadi berkisar dari ringan hingga parah.
Gejala biasanya berlangsung hanya satu atau dua hari, tetapi terkadang bisa bertahan selama 10 hari.
Gastroenteritis pada umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu beberapa hari.
Tapi, jika Anda menalami kondisi berikut, lebih baik segera hubungi dokter:
Sementara, untuk bayi dan anak-anak, temui dokter jika mereka mengalami kondisi di bawah ini:
Jika Anda memiliki bayi, ingatlah bahwa meludah bisa menjadi kejadian sehari-hari yang lumrah bagi mereka, tetapi muntah tidak termasuk.
Bayi bisa muntah karena berbagai alasan, tapi banyak di antaranya mungkin memerlukan perhatian medis.
Hubungi dokter segera jika bayi Anda menunjukkan kondisi ini:
Melansir WebMD, komplikasi utama dari gastroenteritis adalah dehidrasi yang bisa sangat parah pada anak kecil dan lansia.
Komplikasi lain termasuk:
Sementara, dehidrasi yang menyertai gastroenteritis akibat virus dapat menyebabkan beberapa komplikasi tersendiri.
Ini termasuk:
Kondisi apa yang menyerupai gastroenteritis?
Melansir Healht Line, terkadang faktor lain dapat menyebabkan gejala yang sangat mirip dengan gastroenteritis akibat virus.
Penyebabnya antara lain yakni:
1. Intoleransi makanan
Contoh intoleransi makanan yang umum termasuk laktosa, fruktosa, dan pemanis buatan.
2. Gangguan pencernaan
Ini termasuk penyakit radang usus seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, sindrom iritasi usus, atau penyakit celiac.
3. Efek samping oat-obatan tertentu
Antibiotik atau antasida dengan magnesium dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu perut atau gastroenteritis.
Lantas, bagaimana gastroenteritis didiagnosis?
Sering kali, riwayat medis dan pemeriksaan fisik menjadi dasar diagnosis, terutama jika ada bukti bahwa virus menyebar ke seluruh komunitas Anda.
Dokter mungkin juga akan mengambil sampel tinja untuk menguji jenis virus atau untuk mengetahui apakah penyakit Anda disebabkan oleh infeksi parasit atau bakteri.
https://health.kompas.com/read/2020/11/14/160200768/5-gejala-gastroenteritis-yang-perlu-diwaspadai