KOMPAS.com - Diare adalah kondisi yang mengacu pada tinja yang encer atau cair.
Diare bisa ringan atau parah dan dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Itu semua tergantung pada penyebabnya.
Selain buang air besar berair, gejala diare bisa meliputi:
Seseorang yang menderita diare mungkin juga mengalami demam, pusing, atau muntah.
Gejala-gejala ini biasanya terjadi saat infeksi menyebabkan diare.
Ketika mendapati tinja encer, berapa lama diare ini akan berlangsung mungkin menjadi salah satu pertanyaan yang terbesit dalam pikiran Anda.
Diare pada dasarnya bisa terjadi secara akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang).
Melansir Health Line, diare akut pada umumnya berlangsung selama 1 hingga 2 hari.
Hanya kadang-kadang, diare akut bisa bertahan hingga 2 minggu.
Namun, jenis diare ini biasanya ringan dan sembuh dengan sendirinya.
Diare akut di antaranya dapat terjadi karena beberapa hal berikut:
Pada orang dewasa, penyebab diare akut yang paling umum adalah infeksi norovirus.
Sementara, diare kronis berlangsung setidaknya selama 4 minggu.
Gejalanya bisa datang dan pergi, tapi bisa jadi itu pertanda kondisi serius.
Penyebab potensial diare kronis meliputi:
Lantas, kapan harus ke dokter saat diare?
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan kasus diare pada dasarnya dapat sembuh tanpa pengobatan.
Namun, diare parah dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Dehidrasi sangat berbahaya pada anak-anak, kelompok lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Cari pertolongan medis untuk anak jika mengalami diare dengan kondisi berikut:
Sementara itu, pada orang dewasa, jadwalkan kunjungan dokter sendiri jika merasakan hal berikut:
https://health.kompas.com/read/2020/12/28/180400468/kapan-harus-pergi-ke-dokter-saat-diare-