Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Penyebab Bell’s Palsy yang Perlu Diwaspadai

Sebelah wajah penderita bell’s palsy bisa mengalami lumpuh atau menjadi kaku.

Tidak seperti stroke, gangguan saraf ini muncul secara bertahap dan dapat memburuk dalam kurun waktu dua sampai tiga hari.

Menurut NHS, bell’s palsy dapat menyerang setiap orang, termasuk anak-anak. Umumnya penyakit ini dialami orang berusia 15 sampai 60 tahun.

Penyakit ini rentan dialami ibu hamil, penderita diabetes, influenza, dan penyakit pernapasan lainnya.

Melansir WebMD, gejala bell’s palsy di antaranya:

  • Salah satu sisi wajah lemah, terkulai, atau kaku
  • Separuh bagian wajah susah memejamkan mata
  • Sebelah bagian wajah lumpuh total
  • Ngiler
  • Nyeri di rahang atau belakang telinga
  • Sakit kepala
  • Lidah kurang peka
  • Mata dan mulut kering
  • Telinga berdenging
  • Susah bicara
  • Susah makan dan minum

Gejala bell’s palsy umumnya membaik setelah tiga minggu. Terkadang proses pemulihannya memakan waktu tiga sampai enam bulan.

Penyebab bell’s palsy

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, para ahli menyebut bell’s palsy disebabkan kerusakan saraf wajah, tepatnya saraf kranial ketujuh.

Kerusakan saraf ini menyebabkan peradangan yang memengaruhi saraf yang mengendalikan beberapa bagian wajah seperti bagian mata, air liur, indra perasa, sampai ke dekat telinga.

Beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab bell’s palsy di antaranya:

Karena sebagian besar bell’s palsy disebabkan infeksi virus, penyakit yang menyerang saraf ini sulit dicegah.

Penyakit ini dapat menyerang penderitanya sekali, namun juga bisa kambuh di kemudian hari.

Bell’s palsy juga rentan dialami orang yang memiliki orangtua atau saudara dengan penyakit sejenis.

Dengan perawatan medis yang tepat, bell’s palsy bisa disembuhkan dan kondisi fisik penderita dapat kembali normal.

https://health.kompas.com/read/2020/12/30/121200168/10-penyebab-bell-s-palsy-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke