Perlu diketahui, endometriosis adalah pertumbuhan abnormal jaringan mirip lapisan rahim (endometrium).
Lokasi pertumbuhan abnormal ini biasanya tidak di dalam rahim, tapi di luar rahim seperti indung telur atau saluran tuba falopi.
Penyakit yang menyerang organ reproduksi ini dapat dialami wanita dari berbagai usia.
Melansir Mayo Clinic, jaringan endometrium dalam kondisi normal dapat meluruh setiap bulan saat menstruasi.
Penderita endometriosis juga dapat mengembangkan jaringan endometrium. Namun, jaringan yang sudah menebal ini tidak dapat keluar dari tubuh dan terperangkap di dalam tubuh.
Saat endometriosis terjadi di ovarium, penyakit ini dapat memicu kista. Sedangkan di jaringan sekitarnya yang teriritasi, muncul jaringan parut hingga perlekatan organ.
Sebelum membahas gejala endometriosis, kenali lebih dulu penyebab endometriosis.
Penyebab endometriosis
Melansir NHS, terdapat beberapa teori yang menyebutkan penyebab endometriosis, antara lain:
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan waktu rentan terkena endometriosis, yakni:
Endometriosis biasanya berkembang selang beberapa tahun setelah menstruasi.
Tapi beberapa penderita merasakan ciri-ciri endometriosis yang umum antara lain:
Intensitas nyeri dapat bervariasi dari bulan ke bulan. Terkadang, rasa nyerinya juga sangat bervariasi, bisa sangat parah atau sakit mereda tanpa obat peghilang nyeri.
Tanda gejala endometriosis di atas dapat membaik sementara waktu saat hamil dan sembuh setelah menopause.
Selain gejala endometriosis umum di atas, ciri-ciri endometriosis yang dirasakan sejumlah penderita yakni:
Gejala endometriosis yang jarang terjadi yakni nyeri dada atau batuk berdarah karena endometriosis tumbuh di paru-paru dan sakit kepala atau kejang saat endometriosis terbentuk di otak.
Komplikasi endometriosis
Berdasarkan tingkat keparahannya, endometriosis dapat dibagi menjadi empat tahap, mulai dari minimal sampai berat.
Kabar baiknya, kebanyakan kasus endometriosis adalah penyakit dengan tingkat keparahan minimal atau rendah.
Tapi, komplikasi endometriosis tidak boleh disepelekan. Komplikasi utamanya menyebabkan gangguan kesuburan. Sebanyak 30-50 persen wanita dengan endomestriosis susah hamil.
Endometriosis dapat memengaruhi kesuburan karena pertumbuhan jaringan abnormal merusak atau menghalangi pertemuan antara sperma dan sel telur.
Selain itu, endometriosis parah dapat menyebabkan kanker ovarium. Kendati kemungkinannya cukup kecil, tapi risiko ini tidak dapat disepelekan.
https://health.kompas.com/read/2020/12/31/190200068/kenali-gejala-endometriosis-dan-komplikasinya