KOMPAS.com - Jantung berdebar-debar memang bisa terjadi kapan saja. Hal itu juga normal terjadi.
Namun, debaran jantung yang tidak normal bisa disebut degan palpitasi jantung.
Menurut ahli elektrofisiologi Oussama Wazni, palpitasi jantung bisa menjadi tanda adanya masalah jantung.
Meski tidak menyebabkan hal berbahaya, palpitasi jantung bisa menimbulkan rasa tak nyaman di area tulang rusuk.
“Jika Anda sering mengalami palpitasi, atau sensasinya berlangsung lebih dari beberapa detik, ada baiknya Anda memeriksakan diri,” kata Wazni.
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika palpitasi jantung disertai gejala berikut:
Bagaimana mengatasinya?
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi palpitasi jantung. Berikut langkah tersebut:
1. Hilangkan stres
Palpitasi jantung sering menyerang saat stres. Jadi, cobalah mencari cara untuk menghilangkan stres, seperti istirahat yang cukup dan olahraga teratur.
Anda juga bisa mengatasi stres dengan teknik relaksasi seperti yoga, dan meditasi.
2. Atasi kecemasan
Palpitasi dapat disebabkan oleh kecemasan, ketakutan, atau serangan panik.
Namun, Anda bisa mengatasi kecemasan dengan meminta bantuan ahli kesehatan mental.
3. Hindari stimulan
Jantung berdebar-debar dapat dipicu oleh kafein dan stimulan lainnya, seperti pil diet, obat batuk dan pilek, produk tembakau, dan obat-obatan terlarang jenis tertentu.
Untuk mencegah jantung berdebar, sebaiknya hindari konsumsi kafein dan stimulan lainnya.
4. Cukupi asupan cairan
Dehidrasi seringkali memicu palpitasi pada jantung. Saat Anda mengalami dehidrasi, darah menjadi lebih kental.
Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan jantung berdebar. Untuk mengatasinya, minum banyak air agar tubuh tetap terhidrasi.
https://health.kompas.com/read/2021/03/13/161500868/4-cara-mencegah-palpitasi-jantung