KOMPAS.com – Miopi atau rabun jauh adalah kondisi penglihatan umum di mana penderita dapat melihat objek di dekat dengan jelas, tetapi objek yang lebih jauh terlihat kabur.
Miopi juga dikenal dengan istilah mata minus.
Kondisi ini terjadi ketika bentuk mata menyebabkan sinar cahaya membengkok (membias) secara tidak benar, memfokuskan gambar di depan retina, bukan di retina.
Rabun jauh dapat berkembang secara bertahap maupun cepat.
Myopia ini sering kali memburuk selama masa kanak-kanak dan remaja.
Rabun jauh cenderung terjadi dalam keluarga.
Meski pemeriksaan mata dasar dapat memastikan kondisi rabun jauh, mengenal beragam kondisi yang bisa menjadi gejala mata minus ini baik juga dilakukan untuk mendukung proses perawatan.
Penderita dapat mengobati atau mengimbangi keburaman dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi refraksi.
Gejala rabun jauh
Merangkum Mayo Clinic, ada sejumlah kondisi yang bisa menjadi tanda atau gejala mata minus.
Ini mungkin termasuk:
Rabun jauh sering pertama kali terdeteksi selama masa kanak-kanak dan biasanya didiagnosis antara tahun-tahun sekolah awal hingga remaja.
Seorang anak dengan rabun jauh dapat menunjukkan gejala berikut:
Lantas, kapan harus ke dokter?
Jika Anda mengalami kesulitan melihat sesuatu yang jauh atau kualitas penglihatan Anda menurun sehingga Anda tidak dapat melakukan tugas sebaik yang Anda inginkan, lebih baik segera temui dokter mata.
Dokter dapat menentukan tingkat mana minus Anda dan memberi tahu Anda tentang pilihan untuk memperbaiki penglihatan Anda.
Sementara itu, carilah perawatan medis darurat jika Anda mengalami beberapa kondisi berikut:
Berbagai kondisi itu adalah tanda peringatan ablasi retina yang merupakan komplikasi miopia yang jarang terjadi.
Ablasi retina adalah keadaan darurat medis dan butuh penanganan segera.
Faktor risiko rabun jauh
Melansir Health Line, menurut National Eye Institute, miopi sering didiagnosis antara usia 8 dan 12 tahun.
Mata Anda tumbuh pada usia ini, sehingga bentuk mata Anda bisa berubah.
Orang dewasa biasanya tetap mengalami rabun jauh jika mereka memiliki kondisi tersebut saat masih anak-anak.
Orang dewasa juga bisa mengalami rabun jauh karena kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes.
Stres visual adalah faktor risiko lain untuk rabun jauh. Ini adalah kelelahan mata untuk melakukan pekerjaan mendetail, seperti membaca atau menggunakan komputer.
Rabun jauh juga bisa menjadi kondisi yang diturunkan.
Jika salah satu atau kedua orang tua Anda mengalami mata minus, kemungkinan besar Anda juga demikian.
https://health.kompas.com/read/2021/03/23/100900368/4-gejala-mata-minus-rabun-jauh-yang-baik-diketahui