KOMPAS.com - Sakit tenggorokan tentu menyebabkan sensasi tak nyaman yang mengganggu aktivitas.
Bahkan, kita bisa saja sulit menelan makanan karena sakit tenggorokan.
Meski tak selalu terjadi karena hal berbahaya, sakit tenggorokan bisa saja terjadi karena komplikasi dari sakit ingeksi telinga, sinus, atau penumpukan nanah di dekat amandel.
Kebanyakan sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, seperti virus flu.
Dalam kasus serius, sakit tenggorokan juga bisa disebabkan radang amandel, radang tenggorokan, dan mononukleosis (mono).
Penyebab lain sakit tenggorokan antara lain merokok, polusi, dan alergi terhadap hewan peliharaan, serbuk sari, dan jamur.
Anestesi umum selama operasi juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
Gejala
Selain membuat tenggorokan terasa sakit, bengkak, dan gatal, sakit tenggorokan juga bisa disertai gejala berikut:
Cara mengatasi
Umumnya, sakit tenggorokan terjadi karena infeksi bakteri atau virus.
Pengobatan sakit tengorokan pun didasarkan pada penyebabnya. Berikut cara mengatasi sakit tenggorokan:
1. Infeksi bakteri
Dalam kasus infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan, dokter mungkin meresepkan antibiotik.
Pasien harus mengonsumsi seluruh antibiotik yang sudah diresepkan dokter, bahkan jika mereka merasa lebih baik sebelum menyelesaikan semua pengobatan.
2. Infeksi virus
Sakit tenggorokan akibat infeksi virus biasanya mulai membaik dalam tujuh hari dan tidak memerlukan perawatan medis.
Dokter biasanya akan meresepkan asetaminofen atau pereda nyeri ringan untuk membantu meredakan nyeri dan demam.
Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat jenis apa pun untuk menghindari efek samping.
Anda juga bisa mengatasi sakit tenggorokan dengan menggunakan perawatan rumahan seperti berikut:
https://health.kompas.com/read/2021/04/06/100000668/memahami-penyebab-dan-cara-mengatasi-sakit-tenggorokan