Menurut American Heart Association, kardiomiopati bisa membuat otot jantung membesar, tebal, kaku, atau membentuk jaringan parut.
Saat penyakit jantung ini memburuk, kinerja organ vital tersebut bakal melemah.
Akibatnya, jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan optimal dan mengganggu kelistrikan jantung.
Apabila tidak segera ditangani, kardiomiopati bisa menyebabkan komplikasi seperti gangguan irama jantung atau aritmia, masalah katup jantung, sampai gagal jantung.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala dan penyebab kardiomiopati yang perlu diwaspadai.
Jenis kardiomiopati
Terdapat beberapa jenis kardiomiopati, antara lain:
Ada juga beberapa jenis kardiomiopati yang tidak terklasifikasi. Salah satunya kardiomiopati akibat stres yang juga dikenal sebagai sindrom patah hati.
Beberapa jenis kardiomiopati tersebut memiliki tanda dan gejala beragam.
Gejala kardiomiopati
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan penderita jarang merasakan ada gangguan pada otot jantungnya di tahap awal penyakit.
Namun, seiring berkembangnya penyakit, penderita bisa merasakan gejala kardiomiopati seperti:
Segera temui dokter jika ada tanda penyakit di atas. Gejala kardiomiopati cenderung memburuk apabila tidak segera diobati.
Penyebab kardiomiopati
Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kardiomiopati, di antaranya:
Penyebab kardiomiopati seperti faktor keturunan memang tidak bisa dikontrol.
Namun, penyakit jantung ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Seperti menjalankan pola makan sehat dan seimbang, mengontrol tekanan darah sampai diabetes, rutin berolahraga, cukup tidur, mengendalikan stres, serta menghindari alkohol dan narkoba.
https://health.kompas.com/read/2021/04/26/180100468/kenali-apa-itu-kardiomiopati-gejala-dan-penyebabnya