Penyakit jantung ini lebih sering menyerang orang dewasa berusia antara 20 tahun sampai 60 tahun. Tapi, tidak menutup kemungkinan bayi dan anak-anak terkena penyakit ini.
Apabila tidak diatasi, kardiomiopati dilatasi dapat menyebabkan gangguan katup jantung, detak jantung tidak teratur atau aritmia, dan pembekuan darah di jantung.
Menurut American Heart Association, gangguan pada otot bilik jantung bagian atas dan bawah memengaruhi fungsi pompa jantung.
Otot jantung yang membesar bisa meregang dan lebih tipis. Akibatnya, bagian dalam bilik membesar.
Saat ruang jantung tersebut membesar, otot jantung tidak bisa berkontraksi secara normal dan darah tidak bisa dipompa dengan baik. Kondisi ini bisa melemahkan jantung sampai memicu gagal jantung.
Mengingat penyakit jantung kardiomiopati dilatasi bisa berdampak fatal, kenali beragam gejala dan penyebabnya.
Gejala kardiomiopati dilatasi
Melansir Mayo Clinic, penderita umumnya mengalami gejala kardiomiopati dilatasi, seperti:
Di awal penyakit muncul, kardiomiopati dilatasi terkadang tidak menunjukkan tanda tertentu.
Jika Anda mengalami sesak napas atau gejala di atas, jangan tunda untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Penyebab kardiomiopati dilatasi
Tak mudah menentukan penyebab kardiomiopati dilatasi dengan pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa memicu penyakit jantung ini, di antaranya:
Penyakit jantung kardiomiopati dilatasi sebagian besar bisa dicegah dengan kebiasaan gaya hidup sehat.
Terapkan pola makan bergizi lengkap dan seimbang, jangan merokok dan minum alkohol, hindari penyalahgunaan narkoba, rajin olahraga, cukup tidur, kelola stres, dan jaga berat badan agar tetap ideal.
https://health.kompas.com/read/2021/04/27/120200168/6-gejala-penyakit-jantung-kardiomiopati-dilatasi-dan-penyebabnya