KOMPAS.com - Menerapkan pola makan yang seimbang dan bergizi jelas memiliki banyak manfaat kesehatan.
Di sisi lain, menjalani pola makan yang kurang nutrisi dapat menyebabkan berbagai gejala tidak menyenangkan.
Gejala-gejala ini muncul sebagai cara tubuh mengomunikasikan adanya potensi kekurangan vitamin dan mineral.
Mengenali berbagai gejala kekurangan vitamin dan mineral yang bisa muncul dapat membantu menentukan penerapan diet atau pola makan terbaik.
Berikut ini adalah beberapa tanda umum kekurangan vitamin dan mineral yang baik dikenali:
1. Rambut dan kuku rapuh
Berbagai faktor dapat menyebabkan rambut dan kuku rapuh. Salah satunya adalah kekurangan biotin atau vitamin B7.
Biotin adalah vitamin B yang terlibat dalam banyak fungsi tubuh, termasuk memainkan
peran penting dalam memperkuat rambut dan kuku.
Kekurangan biotin mungkin sangat jarang terjadi.
Tapi, jila terjadi, rambut dan kuku rapuh, menipis, atau pecah adalah beberapa gejala kekurangan vitamin B7 yang paling bisa terlihat.
Gejala keurangan vitamin B7 lainnya termasuk kelelahan kronis, nyeri otot, kram, serta kesemutan di tangan dan kaki.
Wanita hamil, perokok berat atau peminum berat, dan orang dengan gangguan pencernaan seperti mengidap penyakit Crohn berada pada risiko terbesar untuk mengalami kekurangan vitamin B7.
Selain itu, penggunaan antibiotik yang berkepanjangan dan beberapa obat anti-kejang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kekurangan biotin.
Makan putih telur mentah juga dilaporkan dapat menyebabkan kekurangan biotin. Itu karena putih telur mentah mengandung avidin, protein yang mengikat biotin dan dapat mengurangi penyerapannya.
Untuk mencegah atau mengatasi kekurangan vitamin B7, seseorang perlu secara rutin mengonsumsi makanan kaya nutrisi ini.
Berikut ini adalah beberapa makanan yang mengandung vitamin B7 tinggi:
Jika sudah sampai mengalami rambut atau kuku rapuh, orang dewasa mungkin perlu juga untuk mencoba mengonsumsi suplemen yang menyediakan sekitar 30 mikrogram biotin per hari. Tapi, konsumsi suplemen sebaiknya berada di bawah pengawasan atau atas rekomendasi dokter.
2. Sariawan atau sudut bibir pecah-pecah
Selain kekurangan vitamin B12, kekurangan zat besi, asam folat, dan seng juga dapat menyebabkan sariawan.
Sebuah studi mencatat bahwa pasien dengan sariawan tampaknya dua kali lebih mungkin memiliki kadar zat besi yang rendah.
Dalam penelitian kecil lainnya, sekitar 28 persen pasien dengan sariawan mengalami kekurangan tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6).
Kekurangan zat besi dan vitamin B, terutama riboflavin juga bisa menyebabkan angular cheilitis.
Angular cheilitis adalah lesi mulut yang ditandai dengan adanya fisura, pecah-pecah, dan kemerahan pada sudut bibir. Kondisi ini terkadang disertai dengan rasa sakit, rasa kering, terbakar, atau rasa gatal.
Untuk mencegah atau mengatasi sariawan dan sudut bibir pecah-pecah karena masalah gizi ini, seseorang perlu secara rutin mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi dan makanan kaya vitamin B.
Makanan yang kaya zat besi termasuk:
Semetara itu, sumber tiamin, riboflavin, dan piridoksin yang baik, termasuk:
3. Gusi berdarah
Gusi berdarah bukan hanya bisa disebabkan oleh praktik menyikat gigi yang kasar atau kurang tepat.
Keluhan ini juga bisa menjadi gejala kekurangan vitamin C.
Seperti diketahui, vitamin C adalah vitamin yang memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan kekebalan, dan bahkan bertindak sebagai antioksidan, membantu mencegah kerusakan sel.
Tubuh kita tidak membuat vitamin C sendiri, jadi satu-satunya cara untuk mempertahankan tingkat yang memadai adalah melalui makanan.
Kekurangan vitamin C jarang terjadi pada individu yang cukup mengonsumsi buah dan sayuran segar.
Dengan kata lain, kekurangan vitamin C paling mungkin dialami oleh individu yang jarang mengonsumsi cukup buah dan sayur setiap hari.
Mengkonsumsi sangat sedikit vitamin C melalui makanan dalam waktu lama dapat menyebabkan gejala defisiensi, termasuk gusi berdarah dan bahkan gigi tanggal.
Konsekuensi serius lain dari kekurangan vitamin C yang parah adalah penyakit skorbut yang menekan sistem kekebalan tubuh, melemahkan otot dan tulang, dan membuat orang merasa lelah dan lesu.
Tanda-tanda umum kekurangan vitamin C lainnya termasuk:
Jadi, pastikan untuk mengonsumsi cukup vitamin C dengan makan setidaknya 2 buah buah dan 3–4 porsi sayuran setiap hari.
4. Penglihatan malam yang buruk
Pola makan yang miskin nutrisi terkadang dapat menyebabkan masalah penglihatan.
Misalnya, asupan vitamin A yang rendah sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut rabun senja, yang mengurangi kemampuan orang untuk melihat dalam cahaya redup atau gelap.
Itu karena vitamin A diperlukan untuk menghasilkan rhodopsin, pigmen yang ditemukan di retina mata yang membantu kita melihat di malam hari.
Jika tidak diobati, rabun senja dapat berkembang menjadi xerophthalmia, suatu kondisi yang dapat merusak kornea dan akhirnya menyebabkan kebutaan.
Gejala awal xerophthalmia lainnya adalah:
Siapa saja yang mencurigai asupan vitamin A-nya tidak mencukupi, dapat mencoba makan lebih banyak makanan makanan yang mengandung vitamin A tinggi.
Ini termasuk:
Kecuali jika sudah didiagnosis mengalami defisiensi, kebanyakan orang harus menghindari konsumsi suplemen vitamin A. Itu karena vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menumpuk di simpanan lemak tubuh dan menjadi racun.
Gejala keracunan vitamin A bisa termasuk:
5. Kulit bersisik dan ketombe
Dermatitis seboroik dan ketombe adalah bagian dari kelompok kelainan kulit yang sama, yakni memengaruhi area penghasil minyak di tubuh.
Keduanya melibatkan kulit yang gatal dan mengelupas.
Ketombe sebagian besar terbatas pada kulit kepala, sedangkan dermatitis seboroik bisa muncul di wajah, dada bagian atas, ketiak, dan selangkangan.
Kemungkinan kelainan kulit ini muncul paling tinggi dalam 3 bulan pertama kehidupan, selama masa pubertas, dan pertengahan masa dewasa.
Ketombe dan dermatitis seboroik dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pola makan yang kurang gizi. Misalnya, kadar zinc (seng) dalam darah yang rendah, niasin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6) masing-masing dapat berperan.
Meskipun hubungan antara pola makan yang miskin nutrisi dan kondisi kulit ini tidak sepenuhnya dipahami, orang dengan ketombe atau dermatitis seboroik mungkin ingin mengonsumsi lebih banyak berbagai zat gizi tersebut.
Makanan yang kaya niasin, riboflavin, dan piridoksin, termasuk:
Makanan laut, daging, kacang-kacangan, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga merupakan sumber seng yang baik.
6. Rambut rontok
Rambut rontok adalah kejadian yang sangat umum. Faktanya, hingga 50 persen orang dewasa melaporkan rambut rontok pada saat mereka mencapai usia 50 tahun.
Diet yang kaya nutrisi berikut diakini dapat membantu mencegah atau memperlambat kerontokan rambut.
Mineral ini terlibat dalam sintesis DNA, termasuk DNA yang ada di rambut folikel. Terlalu sedikit zat besi dapat menyebabkan rambut berhenti tumbuh atau rontok.
Mineral ini penting untuk sintesis protein dan pembelahan sel, dua proses dibutuhkan
untuk pertumbuhan rambut. Karena itu, kekurangan seng dapat menyebabkan rambut rontok.
Asam lemak esensial ini diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan rambut.
Vitamin ini diperlukan untuk menjaga kesehatan rambut. Alopecia, suatu kondisi di mana terjadi kerontokan rambut dan kebotakan rambut adalah salah satu kemungkinan gejala defisiensi niacin.
Biotin adalah vitamin B lainnya yang bila kurang diasup mungkin juga bisa menyebabkan rambut rontok.
Sayuran berdaun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati kaya akan LA, sedangkan kenari, biji rami, biji chia, dan kacang kedelai kaya akan ALA.
Banyak suplemen yang mengklaim dapat mencegah kerontokan rambut. Banyak di antaranya mengandung kombinasi nutrisi di atas.
Suplemen ini tampaknya dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan mengurangi rambut rontok pada orang dengan kekurangan nutrisi yang disebutkan di atas.
Perlu juga dicatat bahwa mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral tanpa adanya kekurangan dapat memperburuk kerontokan rambut, daripada membantunya.
Misalnya, kelebihan selenium dan vitamin A, dua nutrisi yang sering ditambahkan ke suplemen pertumbuhan rambut, keduanya dikaitkan dengan kerontokan rambut.
Jadi, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin mengasup suplemen.
7. Bentol kecil di kulit seperti kulit ayam
Keratosis pilaris atau dikenal juga sebagai penyakit kulit ayam adalah kondisi di mana permukaan kulit menjadi kasar dan muncul bentol-bentol kecil mirip jerawat.
Keratosis pilaris pada umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri atau gatal, serta bisa berwarna putih atau merah.
Biasanya bentol-bentol ini muncul pada kulit lengan, paha, pipi, dan bokong. Tapi keratosis pilaris juga bisa muncul di alis, wajah, atau kulit kepala.
Kondisi tersebut sering muncul di masa kanak-kanak dan menghilang secara alami di masa dewasa.
Penyebab benjolan kecil ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi mungkin muncul jika terlalu banyak keratin yang diproduksi di folikel rambut. Ini bisa menghasilkan benjolan merah atau putih pada kulit.
Keratosis pilaris mungkin memiliki komponen genetik, yang berarti bahwa seseorang lebih mungkin mengidapnya jika ada anggota keluarga yang memilikinya.
Kondisi ini dilaporkan juga telah diamati pada orang dengan diet rendah vitamin A dan vitamin C.
Jadi, selain pengobatan tradisional dengan krim obat, orang dengan kondisi ini dapat mempertimbangkan untuk menambahkan makanan yang kaya vitamin A dan vitamin C ke dalam makanan mereka.
8. Sindrom kaki gelisah
Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS) adalah kondisi saraf yang menyebabkan sensasi tidak menyenangkan atau tidak nyaman di kaki, serta dorongan yang tak tertahankan untuk menggerakkannya.
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, kondisi yang juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom ini memengaruhi hingga 10 persen orang Amerika. Di mana, wanita dua kali lebih mungkin untuk mengalami kondisi tersebut.
Bagi kebanyakan orang, dorongan untuk bergerak tampaknya meningkat saat mereka sedang bersantai atau mencoba tidur.
Meskipun penyebab pasti sindrom kaki gelisah tidak sepenuhnya dipahami, tampaknya ada hubungan antara gejala sindrom ini dengan kadar zat besi dalam darah seseorang.
Misalnya, beberapa penelitian mengaitkan simpanan zat besi dalam darah rendah dengan peningkatan keparahan gejala sindrom kaki gelisah.
Beberapa penelitian juga mencatat bahwa gejala sering muncul selama kehamilan, saat kadar zat besi wanita cenderung turun.
Melengkapi pola makan tinggi zat besi pada umumnya dapat membantu mengurangi gejala sindrom kaki gelisah, terutama pada orang yang telah didiagnosis mengalami dengan defisiensi zat besi.
Mungkin sangat berguna untuk menggabungkan makanan kaya zat besi ini dengan buah dan sayuran kaya vitamin C, karena vitamin C terbutik dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
https://health.kompas.com/read/2021/05/14/100300468/8-tanda-umum-tubuh-kekurangan-vitamin-yang-perlu-diwaspadai