KOMPAS.com - Banyak perempuan mengeluhkan berat badannya yang bertambah menjelang menstruasi.
Tak perlu khawatir, karena ini adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak perempuan.
Melansir dari Healthline, kenaikan berat badan menjelang menstruasi merupakan salah satu gejala fisik sindrom pramenstruasi (PMS).
PMS mencakup berbagai gejala fisik, emosional, dan perilaku yang memengaruhi perempuan beberapa hari hingga dua minggu sebelum menstruasi.
Gejala ini disebabkan oleh perubahan hormonal selama siklus menstruasi dan umum dialami oleh perempuan.
Di samping itu, ada beberapa penyebab perempuan mengalami kenaikan berat bada saat masa-masa menjelang menstruasi.
1. Perubahan hormonal
Perubahan hormonal dapat menyebabkan penambahan berat badan karena meningkatkan retensi air .
Pada hari-hari sebelum menstruasi, estrogen dan progesteron menurun dengan cepat. Kondisi ini memberitahu tubuh bahwa sudah waktunya untuk mulai menstruasi.
Estrogen dan progesteron juga mengontrol cara tubuh mengatur cairan. Saat hormon ini berfluktuasi, jaringan di tubuh menumpuk lebih banyak air.
Hasilnya adalah retensi air, atau edema.
Mengutip Medical News Today, retensi air dapat menyebabkan pembengkakan di payudara, perut, wajah atau bagian tubuh lain.
Kondisi ini meningkatkan berat badan, tetapi bukan lemak.
2. Kembung
Periode kembung atau kram perut bisa membuat pakaian terasa ketat dan tidak nyaman.
Namun, hal ini bukanlah penambahan berat badan yang sebenarnya, tetapi mungkin merasa seperti bertambah beberapa kilogram.
Selama menstruasi, perubahan hormonal dapat meningkatkan gas di saluran gastrointestinal (GI) dan menyebabkan kembung.
Retensi air di perut juga bisa menyebabkan kembung.
Kembung dapat digambarkan sebagai perasaan sesak atau bengkak di perut atau bagian tubuh lainnya.
Kram perut juga bisa menyebabkan sensasi bertambahnya berat badan.
Kram ini disebabkan oleh bahan kimia yang disebut prostaglandin yang dilepaskan oleh rahim.
Prostaglandin membuat rahim berkontraksi dan melepaskan lapisannya.
Kondisi ini menyebabkan sakit perut selama menstruasi.
Biasanya, kembung mulai dirasakan lima hari sebelum menstruasi dan berlanjut hingga beberapa hari pertama menstruasi.
Selain itu, kram perut, yang dimulai satu atau dua hari sebelum menstruasi, juga bisa berlangsung selama beberapa hari pertama menstruasi.
3. Mengidam makanan atau makan berlebihan
Perubahan hormonal selama menstruasi juga bisa membuat perempuan makan berlebihan.
Seminggu sebelum haid, kadar progesteron meningkat. Progesteron adalah perangsang nafsu makan.
Saat progesteron meningkat, perempuan berpotensi makan lebih banyak dari biasanya.
Estrogen juga mengatur serotonin, neurotransmitter yang mengontrol suasana hati dan mengurangi nafsu makan.
Ketika estrogen turun tepat sebelum menstruasi, serotonin pun demikian.
Hasilnya, nafsu makan pun meningkat.
Serotonin rendah juga dapat meningkatkan keinginan makan gula karena makanan tinggi karbohidrat membantu tubuh membuat serotonin.
Jika serotonin rendah, otak membutuhkan lebih banyak gula.
Makan makanan tinggi gula dapat meningkatkan asupan kalori dan menyebabkan penambahan berat badan.
4. Penurunan magnesium
Saat menstruasi dimulai, kadar magnesium secara bertahap menurun.
Penurunan ini dapat memicu keinginan makan gula dan berkontribusi pada penambahan berat badan.
Magnesium adalah mineral yang mengatur status hidrasi tubuh. Kadar magnesium yang rendah bisa menyebabkan dehidrasi.
Namun, dehidrasi bisa menutupi rasa lapar.
Hal itu juga bisa membuat perempuan menginginkan makanan manis terus-menerus.
5. Melewatkan olahraga
Saat mengalami kembung dan kram, kemungkinan besar perempuan akan melewatkan olahraga.
Hal ini dapat berkontribusi pada penambahan berat badan, terutama saat nafsu makannya sedang naik.
Seminggu sebelum menstruasi, estrogen dan progesteron meningkat, menyebabkan kelelahan dan daya tahan rendah.
Mungkin akan terasa tidak nyaman untuk berolahraga saat mendekati menstruasi, tapi tetap harus dilakukan untuk menjaga berat badan tetap ideal.
https://health.kompas.com/read/2021/05/22/140000968/5-penyebab-berat-badan-naik-jelang-menstruasi