KOMPAS.com - Kopi memiliki kaitan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk mempengaruhi kesehatan kulit.
Akibatnya, orang yang memiliki jerawat mungkin khawatir bahwa kopi dapat memperburuk jerawat mereka.
Beberapa orang mungkin percaya bahwa berhenti minum kopi dapat membersihkan kulit mereka.
Namun, melansir dari Medical News Today dan Healthline, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kopi menyebabkan jerawat.
Kopi merupakan sumber antioksidan yang bermanfaat bagi kulit.
Meski begitu, bagi sebagian orang, minum kopi bisa memperburuk jerawat atau kulit berminyak, apabila menambahkan gula atau susu ke dalamnya.
Namun, kebanyakan orang yang memiliki jerawat masih bisa minum kopi dalam jumlah sedang dan menghindari atau membatasi zat tambahan, seperti susu dan gula.
Kopi dan hormon
Kafein dapat mengganggu kadar hormon normal tubuh. Berikut ini beberapa hormon yang dipengaruhi oleh kopi.
Kortisol
Studi telah menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan kadar hormon stres atau kortisol.
Terlalu banyak kortisol dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh.
Sebuah studi pada 144 wanita muda menemukan bahwa tingkat stres yang lebih tinggi menyebabkan lebih banyak jerawat.
Kortisol juga dapat menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak sebum, atau minyak, yang berpotensi menyebabkan jerawat.
Kadar kortisol yang tinggi secara kronis dapat memengaruhi masalah kesehatan lain yang mungkin terkait dengan jerawat, termasuk:
penambahan berat badan
Selanjutnya, kafein dapat mengganggu tidur yang dapat mempengaruhi kadar kortisol.
Kurangnya kualitas tidur dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak kortisol sehingga meningkatkan peradangan.
Peradangan ini dapat mempengaruhi kulit dan menyebabkan lebih banyak jerawat.
Untuk membantu menghindari beberapa efek potensial dari kopi, orang mungkin perlu menghindari kafein beberapa jam sebelum tidur.
Insulin
Kafein juga dapat menyebabkan kadar insulin melonjak, dan penelitian menunjukkan hal ini dapat memperburuk jerawat.
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang memiliki kadar insulin yang lebih tinggi lebih mungkin untuk memiliki jerawat parah.
Estrogen
Kafein dapat mengubah kadar estrogen pada wanita usia subur, tetapi ini bervariasi pada setiap orang.
Sebuah studi yang lebih tua dari 250 perempuan menemukan bahwa mengonsumsi 200 miligram (mg) kafein setiap hari meningkatkan kadar estrogen pada peserta yang beretnis Asia.
Di samping itu, hasilnya berbeda pada perempuan kulit putih.
Terbukti kafein dapat menurunkan kadar estrogen pada peserta kulit putih.
Kopi, susu, dan jerawat
Banyak orang menambahkan susu atau krim ke dalam kopi.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa minum susu dalam jumlah yang lebih tinggi dapat menyebabkan jerawat atau memperburuk jerawat yang ada.
Satu studi menemukan bahwa remaja yang mengonsumsi lebih banyak susu rendah lemak atau susu skim memiliki lebih banyak jerawat secara signifikan.
Studi lain yang mengamati 57 orang dengan jerawat menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak susu cenderung memiliki lebih banyak jerawat.
Sebuah studi tentang hubungan antara diet dan jerawat menyatakan bahwa minum susu meningkatkan kadar faktor pertumbuhan seperti insulin (IGF-1).
Sebuah studi lebih lanjut menyatakan bahwa kadar IGF-1 yang tinggi menyebabkan jerawat.
Gula dan jerawat
Orang yang memiliki jerawat mungkin juga harus membatasi atau menghindari gula dalam secangkir kopi pagi mereka.
Penelitian telah menunjukkan hubungan antara jerawat dan makanan glikemik yang lebih tinggi, atau yang menyebabkan lonjakan gula darah.
Makanan ini sering kali memiliki kandungan gula tinggi, terutama gula tambahan.
Satu studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan glikemik tinggi memiliki lebih banyak risiko jerawat.
Selain itu, tinjauan sistematis menemukan bahwa diet rendah gula dapat membantu memperbaiki jerawat.
Minum kopi tanpa memperburuk jerawat
Mungkin ada beberapa cara menikmati kopi tanpa memperburuk jerawat, antara lain:
https://health.kompas.com/read/2021/08/23/103100368/benarkah-kopi-menyebabkan-wajah-berjerawat-