Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Penyebab Nyeri Dinding Dada yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Penyebab nyeri dinding dada bisa bermacam-macam.

Nyeri dinding dada adalah kondisi yang mengacu pada nyeri di dalam dada.

Ini dapat memengaruhi otot, tulang, atau jaringan lunak di dada.

Dalam beberapa kasus, rasa sakit mungkin melibatkan organ dalam, seperti jantung dan paru-paru.

Melansir WebMD, nyeri dinding dada dapat menimbulkan sensasi yang berbeda-beda, mulai dari rasa sesak hingga nyeri yang tajam dan menusuk.

Rasa nyeri mungkin juga bisa datang dan pergi serta, durasinya dapat bervariasi pada masing-masing orang.

Dalam beberapa kasus, nyeri dinding dada bahkan hanya akan terjadi jika ada gerakan atau sebagai respons terhadap sentuhan pada area tersebut.

Penyebab nyeri dinding dada

Nyeri dada memang dapat terjadi dengan penyakit jantung atau serangan jantung.

Tapi, kejadian nyeri dinding dada dilaporkan lebih umum disebabkan oleh kondisi lain, termasuk masalah otot, paru-paru, atau pencernaan.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab nyeri dinding dada yang bisa terjadi:

1. Cedera muskuloskeletal

Dilansir dari Medical News Today, cedera pada otot atau tulang dada dapat menyebabkan rasa sakit di area tersebut.

Cedera ini bisa terjadi secara tiba-tiba, seperti karena jatuh atau pukulan ke dada, atau terjadi seiring waktu, seperti karena penerapan postur tubuh yang buruk atau gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Tanda-tanda bahwa penyebabnya mungkin cedera adalah rasa sakit di lokasi tertentu atau rasa sakit yang menyebar ke area yang berbeda. Tanda lainnya yakni jika area tersebut terasa nyeri saat disentuh.

Dengan cedera otot ringan, rasa nyerinya bisa berupa sakit ringan yang terputus-putus.

Dalam kasus yang lebih parah, seperti terjadi patah tulang, rasa sakitnya bisa intens dan terus-menerus.

2. Angina

Angina adalah jenis nyeri dada yang terjadi sebagai gejala dari kondisi jantung yang mendasarinya.

Ini terjadi ketika ada gangguan aliran darah ke jantung.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko angina meliputi:

  • Menjadi lebih tua
  • Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas
  • Tidak aktif secara fisik
  • Makan makanan yang tidak sehat
  • Menderita diabetes

Angina dapat menyebabkan rasa sesak di tengah dada dan sesak napas.

Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa menit dan tidak akan membaik dengan pijatan atau mengambil napas dalam-dalam.

Untuk diperhatikan, angina dapat mengindikasikan serangan jantung yang memerlukan perawatan medis darurat.

3. Kostokondritis

Costochondritis atau kostokondritis adalah kondisi yang mengacu pada peradangan di tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dengan tulang rusuk.

Kostokondritis dapat menyebabkan sensasi terbakar yang hebat, nyeri tumpul, atau nyeri dada tiba-tiba.

Rasa sakit dapat memburuk dengan gerakan.

Costochondritis biasanya bisa hilang dengan sendirinya.

Namun, dokter dapat meresepkan obat nyeri anti-inflamasi untuk mengurangi rasa sakit.

Beberapa orang mungkin juga mendapat manfaat dari peregangan atau pijatan.

4. Nyeri payudara

Nyeri payudara dapat menyebabkan rasa nyeri di salah satu atau kedua payudara.

Orang hamil dan menyusui lebih mungkin mengalami nyeri payudara.

Beberapa orang juga mungkin akan mengalami nyeri payudara selama menopause atau menstruasi.

Beberapa faktor dapat menjadi penyebab nyeri payudara, seperti perubahan hormonal atau infeksi.

Saluran yang tersumbat dan payudara yang meradang adalah masalah khusus pada orang yang sedang menyusui.

Rasa sakit cenderung bertambah buruk ketika seseorang menekan daerah yang terkena.

Kadang-kadang nyeri payudara dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi mungkin memerlukan perawatan lebih dulu.

Beberapa orang merasa lega dengan memijat area tersebut atau menggunakan kompres hangat.

5. Asma

Serangan asma dapat menyebabkan nyeri dada atau dada terasa sesak.

Beberapa gejala lain termasuk:

  • Sesak napas
  • Merasa pusing
  • Napas berbunyi (mengi)

Asma lebih sering terjadi pada masa kanak-kanak, tetapi tetap saja bisa berkembang pada usia berapa pun.

Serangan asma yang parah biasanya memerlukan perawatan medis atau bantuan alat inhaler.

6. Kondisi kronis lainnya

Beberapa kondisi kronis lainnya juga dapat menyebabkan nyeri dinding dada.

Pada kasus ini, rasa nyeri bisa muncul secara tiba-tiba maupun berkembang perlahan seiring waktu tergantung kondisi yang terjadi.

Beberapa kondisi kronis lain yang dapat menjadi penyebab nyeri dinding dada meliputi:

  • Radang sendi (arthritis)
  • Fibromyalgia
  • Sindrom Tietze, yakni penyakit inflamasi langka
  • Penyakit sel sabit (sickle cell disease)
  • Penyakit hati atau kandung empedu

Perawatan akan tergantung pada kondisi kronis yang dimiliki seseorang.

7. Infeksi

Beberapa infeksi juga dapat menjadi penyebab nyeri dinding dada.

Misalnya, pneumonia yang dapat menyebabkan nyeri dada disertai demam dan kesulitan bernapas.

Infeksi pada tulang atau otot juga dapat menyebabkan rasa sakit.

Infeksi biasanya memerlukan perawatan medis dan perawatannya akan tergantung pada penyebabnya.

Sebagai contoh, seseorang mungkin perlu minum antibiotik untuk infeksi bakteri.

Sementara, beristirahat dimungkinkan akan dapat membantu meringankan rasa sakit, tetapi infeksi serius mungkin memerlukan rawat inap.

8. Cedera paru-paru

Cedera pada paru-paru mungkin termasuk paru-paru yang kolaps (mengempis) atau tertusuk.

Penyebab nyeri dada lainnya yang berhubungan dengan paru-paru adalah emboli paru.

Emboli paru adalah penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru.

Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di tempat lain di tubuh.

Untuk diperhatikan, cedera paru-paru biasanya akan menyebabkan juga masalah pernapasan. 

Karena bisa mengancam jiwa, cendera paru-paru memerlukan perawatan medis segera.

9. Kondisi gastrointestinal

Melansir Health Line, gangguan pada sistem pencernaan juga bisa menjadi penyebab nyeri dinding dada.

Kondisi ini mungkin termasuk:

https://health.kompas.com/read/2021/10/12/200300968/9-penyebab-nyeri-dinding-dada-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke