Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Hepatitis

KOMPAS.com – Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati.

Penyakit ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus.

Selain infeksi virus, hepatitis juga dapat terjadi akibat kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, dan zat racun atau obat-obatan tertentu.

Ketika hepatitis ini bertahan lebih dari enam bulan, kondisi itu dapat dianggap kronis.

Melansir Health Line, gejala hepatitis mungkin tidak akan berkembang sampai kondisi menjadi lebih parah, biasanya ketika kerusakan hati sudah dimulai.

Pengaturan pola makan atau diet sangat penting dilakukan oleh penderita hepatitis untuk mendukung fungsi hati dan membantu mengelola gejala hepatitis.

Kelelahan konstan merupakan gejala hepatitis yang paling umum terjadi.

Gejala lainnya bisa termasuk:

  • Diare
  • Nyeri sendi
  • Kesulitan makan makanan lengkap

Penelitian telah menunjukkan bahwa malnutrisi dan kehilangan massa otot menjadi lebih umum terjadi seiring dengan perkembangan hepatitis.

Beberapa orang juga akan mengalami kesulitan mempertahankan berat badan yang sehat.

Mengikuti pedoman makan yang direkomendasikan oleh dokter atau para ahli nutrisi bisa membantu penderita hepatitis untuk mempertahankan tingkat energi sepanjang hari, mempertahankan massa otot, dan menjaga tubuh pada berat badan yang sehat.

Makanan yang baik dikonsumsi penderita hepatitis

Dilansir dari Verywell Health, makanan yang direkomendasikan untuk penderita hepatitis pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan makanan untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Bahkan jika penderita hepatitis tidak mengalami gejala atau masalah seperti kehilangan massa otot atau kekurangan gizi, penerapan diet sehat dipercaya akan membantu mereka meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Berikut ini adalah beberapa makanan yang baik dikonsumsi penderita hepatitis:

1. Buah-buahan dan sayuran

Buah-buahan dan sayuran bisa memberi tubuh penderita hepatitis vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.

Mengonsumsi makanan kaya serat ini juga dapat membantu penderita hepatitis mengurangi asupan makanan yang kurang sehat, seperti daging berlemak atau makanan manis karena cukup mengenyangkan.

Konsumsi sayuran berdaun hijau khususnya, dapat memberikan manfaat bagi penderita hepatitis untuk mengelola kondisi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ini dapat mengurangi komposisi asam lemak di hati mereka.

2. Biji-bijian

Pedoman diet menyarankan bahwa setidaknya setengah dari biji-bijian yang perlu dikonsumsi oleh kebanyakan orang, termasuk penderita hepatitis adalah biji-bijian utuh.

Tidak dianjurkan bagi kebanyakan orang untuk mengonsumsi biji-bijian olahan saja, seperti roti putih, nasi putih, atau pasta putih.

Biji-bijian utuh dapat membantu meningkatkan asupan protein dalam tubuh penderita hepatitis yang dapat membantu mempertahankan massa otot.

3. Makanan sumber protein

Mengkonsumsi protein dalam jumlah yang tepat adalah penting dilakukan oleh penderita hepatitis kronis.

Makan cukup protein dapat membantu mereka menghindari kekurangan gizi dan pengecilan otot.

Tetapi, mengonsumsi terlalu banyak protein dapat menyebabkan komplikasi termasuk kondisi yang dikenal sebagai ensefalopati.

Para ahli menyarankan agar penderita hepatitis mengonsumsi 1 hingga 1,5 gram protein per kilogram (kg) berat badaan.

Daging tanpa lemak, susu, kacang-kacangan, dan keju adalah sumber protein yang baik.

4. Kopi

Penelitian telah menunjukkan bahwa minum minuman berkafein seperti kopi bisa mengurangi risiko jaringan parut hati lanjut pada orang dengan hepatitis kronis.

Sejauh ini, bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi dua cangkir kopi atau sekitar 100 miligram (mg) kafein dikaitkan dengan pengurangan yang signifikan pada jaringan parut lanjut.

5. Makanan sumber lemak sehat

Pedoman diet menyarankan agar orang-orang, termasuk penderita hepatitis dapat mengonsumsi kurang dari 10 persen kalori per hari dari lemak jenuh dan menghilangkan lemak trans sepenuhnya.

Lemak jenuh diketahui dapat ditemukan dalam daging merah dan produk susu penuh lemak.

Sementara, lemak trans (minyak terhidrogenasi parsial) kadang-kadang dapat ditemukan di beberapa makanan olahan, termasuk makanan ringan yang digoreng atau makanan panggang olahan.

Konsumsi makanan sumber lemak jenuh dan lemak trans ini bahkan sebaiknya diganti saja dengan makanan sumber lemak yang lebih sehat.

Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal yang dikaitkan dengan manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko penyakit jantung, yakni:

  • Minyak zaitun
  • Biji bunga matahari
  • Alpukat

Namun, semua lemak dan minyak tetap saja harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Mengonsumsi terlalu banyak lemak dapat menyebabkan masalah, terutama bagi orang-orang yang hidup dengan hepatitis kronis, termasuk timbunan lemak di hati, peradangan lemak, dan sirosis lemak.

6. Makanan minim garam

Melansir Medical News Today, pola makan yang sehat membatasi penambahan natrium atau garam berlebih.

Makanan olahan berat, termasuk snack, gorengan, makanan ringan, dan makanan yang dapat dipanaskan dengan microwave sering kali membuat seseorang melampaui batas konsumsi garam harian, yaitu 2.300 mg sehari bagi kebanyakan orang.

Idealnya, kebanyakan orang harus mengonsumsi lebih sedikit natrium dari jumlah tersebut.

Jika hepatitis kronis berkembang menjadi sirosis hati, mungkin ada akumulasi cairan di perut, suatu kondisi yang disebut asites.

Orang-orang dengan asites harus membatasi asupan natrium mereka hingga kurang dari 1.000 mg per hari.

7. Makanan minum gula

Pakar nutrisi semakin khawatir tentang gula tambahan yang terkandung dalam banyak makanan populer.

Dengan demikian, pedoman nutrisi telah menyarankan agar kebanyakan orang dapat mengonsumsi kurang dari 10 persen kalori sehari dari gula tambahan.

Gula tambahan ini sering ditemukan dalam soda manis, minuman jus, dan makanan manis lainnya.

Orang dengan hepatitis harus sangat berhati-hati untuk mengonsumsi gula dalam jumlah sedang.

Penelitian telah menunjukkan bahwa hepatitis dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit diabetes.

Mengurangi asupan gula tambahan dapat membantu mengurangi risiko ini.

8. Makanan minim zat besi

Seperti diketahui hati memainkan peran kunci dalam metabolisme dan ekskresi zat besi.

Beberapa orang dengan hepatitis kronis tidak dapat melepaskan zat besi dengan baik dari tubuh dan mungkin mengalami kelebihan zat besi, meningkatkan risiko kerusakan jaringan di hati.

Untuk alasan ini, orang-orang dengan hepatitis kronis mungkin perlu mengurangi jumlah makanan kaya zat besi dalam makanan mereka.

Makanan ini termasuk:

  • Daging merah
  • Jeroan hati
  • Tiram
  • Lentil
  • Aprikot
  • Sereal yang diperkaya zat besi

Tapi, bagaimanapun zat besi adalah bagian penting dari diet sehat.

Jadi, penderita hepatitis sebaiknya tidak menghindarinya sama sekali.

Penting juga untuk dicatat bahwa vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan.

Jika disarankan untuk mengurangi asupan zat besi, penderita hepatitis mungkin juga perlu mengurangi asupan makanan yang tinggi vitamin C.

Makanan yang mengandung vitamin C tinggi, termasuk

  • Jeruk
  • Jambu biji
  • Stroberi
  • Kale
  • Brokoli

9. Makanan atau minuman yang tidak mengandung alkohol

Seperti diketahui, konsumsi alkohol bisa menyebabkan peningkatan stres pada organ hati dan dapat menempatkan penderita hepatitis pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kerusakan hati.

Para ahli telah menyarankan agar penderita hepatitis kronis untuk bisa menghindari alkohol.

https://health.kompas.com/read/2021/10/16/140200668/9-makanan-yang-baik-dikonsumsi-penderita-hepatitis

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke