Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Gejala Abses Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Abses paru-paru adalah munculnya rongga berisi nanah di jaringan paru-paru.

Dilansir dari Medical News Today, dalam kebanyakan kasus, abses paru adalah hasil dari infeksi bakteri di jaringan paru-paru.

Infeksi menyebabkan jaringan paru-paru mati. Nanah kemudian terkumpul di rongga yang dihasilkan.

Abses paru-paru bisa sulit diobati dan juga dapat mengancam jiwa.

Jika abses paru-paru berlangsung di bawah 4 - 6 minggu, ini dianggap akut.

Sedangkan abses paru-paru yang berlangsung lebih lama dari 6 minggu dianggap kronis.

Gejala abses paru-paru penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin terhadap gangguan kesehatan berbahaya ini.

Gejala abses paru-paru

Melansir WebMD, gejala abses paru-paru biasanya datang perlahan selama berminggu-minggu.

Gejala abses paru-paru mungkin termasuk:

  1. Nyeri dada, terutama saat menarik napas
  2. Batuk berdahak
  3. Dahak (campuran air liur dan lendir) yang dikeluarkan bercampur nanah (sering terasa asam), bercampur darah, atau berbau busuk
  4. Kelelahan
  5. Demam 38,3 derajat Celcius atau lebih tinggi
  6. Selera makan hilang
  7. Keringat berlebih atau keluar keringat pada malam hari
  8. Penurunan berat badan
  9. Bau mulut
  10. Sesak napas

Siapa saja yang mengalami gejala di atas apalagi mencurigai memiliki abses paru-paru, sangat dianjurkan untuk dapat segera menemui dokter.

Dokter dapat membantu memastikan penyebab keluhan dan memberikan saran pengobatan terbaik.

Cara mendiagnosis abses paru-paru

Untuk mendiagnosis abses paru-paru, dokter biasanya akan terlebih dahulu melihat riwayat kesehatan pasien.

Jika mencurigai adanya abses, dokter akan mulai menganalisis dahak atau nanah pasien.

Dokter mungkin mulanya akan menggunakan teknik pencitraan, seperti X-ray atau CT scan untuk melihat di mana lokasi infeksi di paru-paru dan mengesampingkan kondisi lain, seperti kanker atau emfisema.

Untuk infeksi yang lebih serius, dokter mungkin akan mengambil sampel cairan dari area abses menggunakan alat yang disebut bronkoskop.

Penggunaan alat berupa selang tipis dengan lampu dan kamera di ujungnya ini biasanya dilakukan jika:

Komplikasi abses paru-paru

Abses paru-paru termasuk kondisi yang sebaiknya tidak boleh disepelekan.

Pasalnya, jika tidak ditangani dengan tepat, abses paru-paru bisa berakibat fatal.

Ada beberapa komplikasi abses paru-paru yang bisa mengancam jiwa.

Dilansir dari Health Line, dalam kasus yang arang terjadi, abses paru-paru dapat pecah.

Kondisi ini termasuk masalah medis yang serius.

Perawatan bedah atau operasi untuk abses paru-paru juga dapat menyebabkan komplikasi.

Beberapa komplikasi abses paru-paru yang potensial terjadi, termasuk:

  • Empiema

Pada empiema, kondisi ketika kumpulan cairan yang terinfeksi (nanah) terakumulasi di sekitar paru-paru dekat abses.

Kondisi ini bisa mengancam nyawa.

Perawatan medis segera diperlukan agar cairan dapat dikeluarkan.

  • Fistula bronkopleural

Fistula bronkopleural adalah hubungan abnormal yang berkembang antara saluran udara besar di dalam paru-paru dan ruang di lapisan di sekitar bagian luar paru-paru.

Pembedahan atau bronkoskopi dapat memperbaikinya.

Dalam bronkoskopi, bronkoskop dan sealant dapat menutup fistula.

  • Pendarahan dari paru-paru atau dinding dada

Ini bisa berupa sejumlah kecil darah atau banyak darah yang mengancam nyawa.

  • Infeksi menyebar ke bagian lain dari tubuh

Jika infeksi meninggalkan paru-paru, maka hal itu dapat menghasilkan abses di bagian lain dari tubuh, termasuk otak.

https://health.kompas.com/read/2021/10/26/180400368/10-gejala-abses-paru-paru-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke