Kondisi ini membuat bantal, seprai, atau pakaian basah kuyup dan lembab oleh keringat.
Normalnya, orang berkeringat saat sedang banyak beraktivitas atau suhu udara di sekitarnya cukup tinggi.
Sementara itu, tidur bukanlah aktivitas yang banyak menguras energi, sehingga tubuh semestinya tidak banyak berkeringat.
Tidur berkeringat sampai berlebihan umumnya normal apabila hanya muncul sesekali, terutama saat gerah atau selimut dan pakaian yang dipakai saat tidur terlalu tebal.
Namun, ada beberapa penyakit dan kondisi yang membuat seseorang tidur berkeringat berlebih setiap malam, bahkan saat suhu di kamar relatif normal.
Kenali beberapa penyebab tidur berkeringat sampai berlebihan di malam hari yang perlu diwaspadai berikut.
Tidur berkeringat gejala apa saja
Melansir beberapa sumber, tidur berkeringat berlebih di malam hari bisa jadi gejala penyakit atau kondisi tertentu, seperti:
Wanita yang memasuki menopause, ibu hamil, dan baru melahirkan biasanya mengalami kegerahan di malam hari (hot flashes), kondisi ini memicu keringat berlebih saat tidur.
Hiperhidrosis idiopatik adalah kondisi saat tubuh berkeringat banyak terus-menerus, termasuk saat tidur. Kondisi ini bisa muncul tanpa penyebab medis yang jelas, biasanya hiperhidosis bukan masalah kesehatan serius.
Beberapa infeksi kronis seperti tuberkolosis, HIV, radang katup jantung, radang tulang, atau abses bisa menyebabkan tidur berkeringat banyak di malam hari.
Tidur berkeringat cukup banyak juga bisa jadi gejala kanker, seperti limfoma, payudara, atau prostat. Selain tidur kerap berkeringat berlebih, gejala kanker khas lainnya yakni berat badan turun drastis tanpa sebab jelas.
Obat antidepresan, steroid, penurun demam, dan beberapa obat lain terkadang menyebabkan efek samping keringat berlebih, termasuk saat tidur.
Kondisi gula darah rendah atau hipoglikemia juga bisa jadi penyebab tidur berkeringat cukup banyak di malam hari. Kondisi ini biasanya dialami orang yang menggunakan insulin atau obat diabetes.
Tidur berkeringat berlebih juga bisa jadi gejala gangguan hormon, seperti pheochromocytoma, sindrom karsinoid, atau hipertiroidisme.
Di beberapa kondisi, tidur berkeringat cukup banyak bisa muncul karena gangguan saraf, termasuk disrefleksia otonom, siringomielia pasca-trauma, atau stroke.
Beberapa penelitian menunjukkan, penyakit asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa jadi penyebab keringat berlebih di malam hari.
Gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif yang membuat napas beberapa kali terhenti saat tidur juga bisa membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat saat tidur.
Cara mengetahui penyebab tidur berkeringat berlebihan
Terdapat banyak kemungkinan tidur berkeringat berlebih bisa jadi gejala penyakit atau kondisi apa saja.
Untuk mengetahui akar penyebabnya, dokter biasanya bakal menanyai riwayat medis pasiennya, melakukan pemeriksaan fisik, dan merekomendasikan beberapa tes.
Cara mengatasi tidur berkeringat berlebihan
Melansir Sleep Foundation, cara mengatasi tidur berkeringat sampai berlebihan di malam hari perlu disesuaikan dengan akar penyebabnya.
Di luar mengontrol penyakit, dokter biasanya merekomendasikan beberapa perawatan, seperti:
Setelah menyimak beberapa kemungkinan penyebab tidur berkeringat bisa jadi gejala apa saja, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter jika tidur berkeringat cukup banyak sering terjadi atau sampai mengganggu tidur.
Terlebih jika masalah kesehatan ini disertai gejala penyakit lainnya seperti berat badan turun drastis, asam lambung kerap naik, atau sering demam.
https://health.kompas.com/read/2021/10/29/220100668/10-penyebab-tidur-berkeringat-berlebihan-bisa-jadi-gejala-apa-saja