Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Bahaya Leptospirosis, Penyakit yang Perlu Diwaspadai di Musim Hujan

Perlu diketahui, penyakit ini rawan menyerang orang-orang yang tinggal dan berkegiatan di wilayah banjir atau banyak genangan.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit yang dikenal dengan kencing tikus ini, kenali apa itu leptospirosis, ciri-ciri, bahaya, sampai pencegahannya.

Apa itu leptospirosis?

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, leptospirosis adalah penyakit yang menular lewat urine atau kencing tikus.

Penyebab leptospirosis berasal dari infeksi bakteri leptospira. Bakteri ini bisa bertahan di dalam genangan air, seperti saat banjir.

Penularan leptospirosis dari kencing tikus sampai masuk ke tubuh bisa melalui selaput lendir, seperti mata, hidung, makanan yang tidak bersih.

Celah penularan penyakit ini juga dapat masuk ke tubuh lewat kulit yang lecet dan tak sengaja terpapar bakteri leptospira.

Penyakit ini rentan menyerang orang yang tinggal atau beraktivitas di kawasan banjir, berkegiatan di sungai atau danau atau kubangan sawah tanpa alas kaki, atau kontak dengan hewan yang terinfeksi bakteri leptospira.

Ciri-ciri leptospirosis

Terdapat beberapa ciri-ciri leptospirosis yang sering dirasakan penderitanya, antara lain:

  • Badan menggigil kedinginan
  • Batuk
  • Diare
  • Sakit kepala tiba-tiba
  • Demam tinggi
  • Nyeri otot
  • Badan lemas
  • Tidak nafsu makan
  • Mata merah, seperti saat iritasi

Beberapa gejala leptospirosis ini akan muncul dalam waktu dua minggu sejak penderita terpapar penyakit.

Apabila Anda merasakan ciri-ciri leptospirosis di atas, ada baiknya segera konsultasi ke dokter agar segera diberikan pertolongan medis.

Bahaya leptospirosis

Leptospirosis sebenarnya mudah disembuhkan dengan obat antibiotik. Namun, pengobatan untuk mengatasi penyakit ini sebaiknya cepat.

Tanpa pengobatan dan penanganan medis tepat, komplikasi penyakit ini bisa berdampak fatal. Beberapa bahaya leptospirosis, antara lain:

  • Merusak ginjal
  • Menyebabkan radang selaput otak dan sumsum tulang belakang atau meningitis
  • Memicu kegagalan liver atau hati
  • Menyebabkan gangguan pernapasan akut

Setelah penyakit bertambah parah, penderita leptopspirosis bisa mengalami gejala nyeri betis, kulit dan bola mata yang putih menguning, kulit ruam, sesak napas, detak jantung tidak teratur, sampai meninggal dunia.

Pencegahan leptospirosis

Mengingat bahaya leptospirosis bisa berdampak fatal bagi kesehatan, ada baiknya Anda mengetahui beberapa langkah pencegahan penyakit ini, antara lain:

  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, terutama setelah beraktivitas di genangan air kotor dan banjir
  • Menyimpan makanan dan minuman dengan baik
  • Cuci tangan dan kaki secara teratur dengan sabun dan air mengalir
  • Gunakan sepatu karet dan sarung tangan karet jika terpaksa beraktivitas di tempat rawan, seperti kawasan banjir dan genangan, sungai atau danau atau kubangan sawah, atau kontak dengan hewan yang terinfeksi bakteri leptospira
  • Membasmi tikus di rumah, kantor, dan tempat yang biasanya digunakan untuk beraktivitas
  • Rutin membersihkan rumah, kantor, atau tempat yang biasanya digunakan untuk beraktivitas dengan disinfektan

Cegah bahaya leptospirosis dengan beberapa langkah di atas. Selain itu, kenali ciri-ciri leptospirosis dan segera periksakan ke dokter jika ada tanda-tanda terinfeksi penyakit ini.

https://health.kompas.com/read/2021/11/01/200100068/4-bahaya-leptospirosis-penyakit-yang-perlu-diwaspadai-di-musim-hujan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke