KOMPAS.com - Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, yakni hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Influenza seringkali hanya disebut dengan flu, tetapi berbeda dengan virus "flu perut" yang menyebabkan diare dan muntah.
Bagi kebanyakan orang, flu dapat sembuh dengan sendirinya.
Tapi terkadang, influenza dan komplikasinya bisa mematikan.
Dilansir dari WebMD, rang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena komplikasi flu meliputi:
Meskipun vaksin influenza tahunan tidak 100 persen efektif bisa mencegah flu.
Tapi, tetap saja, vaksin flu masih merupakan pertahanan terbaik melawan flu.
Gejala flu yang perlu diwaspadai
Melansir Mayo Clinic, pada awalnya, flu mungkin tampak seperti common cold (selesma) dengan gejala pilek, bersin-bersin, dan sakit tenggorokan.
Tapi selesma biasanya berkembang perlahan, sedangkan flu cenderung datang tiba-tiba.
Selain itu, meskipun selesma bisa mengganggu, seseorang biasanya akan merasa jauh lebih buruk dengan flu.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala flu yang penting dikenali:
Kapan harus ke dokter?
Kebanyakan orang yang terkena flu dapat mengobati sendiri di rumah dan seringkali tidak perlu ke dokter.
Siapa saja yang mencuriga memiliki gejala flu dan berisiko mengalami komplikasi, sangat disarankan untuk sesegera mungkin menemui dokter.
Merangkum Health Line, mengonsumsi obat antivirus dipercaya dapat mengurangi lamanya penyakit dan membantu mencegah munculnya masalah yang lebih serius.
Jika seseorang memiliki tanda dan gejala darurat flu, segera dapatkan perawatan medis.
Untuk orang dewasa, tanda dan gejala flu bersifat darurat dapat meliputi:
Sedangkan, tanda dan gejala flu bersifat darurat pada anak-anak dapat meliputi:
Menurut American Lung Association, dalam beberapa kasus, flu memang dapat menyebabkan kematian.
Komplikasi flu dapat mencakup:
Jenis-jenis flu
Mengutip American Lung Association, virus influenza dapat dibagi menjadi tiga tipe, yakni tipe A, tipe B, dan tipe C.
Berikut penjelasannya:
Influenza tipe A dan B bisa dikatakan adalah yang paling parah dari virus flu. Virus berubah secara konstan dan berbagai strain beredar di seluruh dunia setiap tahun. Pertahanan alami tubuh bahkan tidak bisa mengikuti perubahan ini.
Sementara, virus tipe C menyebabkan penyakit yang sangat ringan atau tidak memiliki gejala sama sekali. Itu tidak menyebabkan epidemi dan tidak memiliki dampak kesehatan masyarakat yang parah seperti yang disebabkan oleh influenza tipe A dan B.
https://health.kompas.com/read/2021/11/20/160400268/11-gejala-flu-yang-penting-dikenali