KOMPAS.com - Epilepsi adalah gangguan umum yang menyebabkan kejang.
Selain mengikuti perawatan dengan obat-obatan, untuk mengelola gejalanya, seseorang harus mempertahankan pola makan yang sehat.
Melansir dari Live Strong, meskipun hal-hal seperti stres atau kurang tidur dapat memicu kejang bagi sebagian orang, tidak ada makanan pemicu khusus, menurut Epilepsy Foundation.
Sebuah ulasan tahun 2018 pun mengatakan hal yang sama. Meski demikian, ada beberapa makanan yang perlu dibatasi konsumsinya sebagai upaya untuk mengelola gejala epilepsi.
1. Lemak Jenuh dan Trans
Sementara lemak sehat adalah bagian penting dari diet seimbang, lemak jenuh dan lemak trans tidak begitu baik untuk Anda.
Lemak jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung, menurut Cleveland Clinic.
Oleh karena itu, seseorang direkomendasikan untuk membatasi sumber lemak jenuh dan lemak trans berikut
2. Kafein
Kafein merangsang sistem saraf pusat Anda, menurut Cleveland Clinic.
Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara sistem saraf, epilepsi, dan kafein, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan kemungkinan kejang, menurut Epilepsy Society.
Pertimbangkan untuk membatasi minuman berkafein berikut:
3. Aditif Makanan
Beberapa orang melaporkan bahwa bahan tambahan makanan seperti pemanis buatan dapat memicu kejang, menurut Epilepsy Society.
Sementara studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan hubungan ini, ada beberapa penelitian awal yang menunjukkan bahwa pemanis buatan seperti aspartam dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kejang.
Menurut Mayo Clinic, makanan yang mengandung pemanis buatan antara lain:
https://health.kompas.com/read/2021/11/26/140000768/3-makanan-yang-harus-dibatasi-penderita-epilepsi