Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keringat Malam Bisa Jadi Gejala Awal Leukemia, Kenali Gejala Lainnya

KOMPAS.com - Leukemia adalah kanker jaringan penghasil darah, seperti sumsum tulang, yang menyebabkan peningkatan produksi sel darah yang belum matang atau abnormal.

Keringat malam adalah kondisi yang sering kali dialami oleh banyak orang.

Namun, keringat malam ternyata bisa menjadi tanda awal dari kondisi medis yang mendasarinya, seperti leukemia.

Leukemia adalah istilah umum yang mengacu pada kanker sel darah.

Jenis leukemia ada dua, yakni limfosit dan myeloid.

Jenisnya juga tergantung pada kondisi tumbuh cepat (akut) atau lambat dalam jangka waktu lama (kronis).

Leukemia paling sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 55 tahun, tetapi juga merupakan kanker paling umum pada anak-anak di bawah 15 tahun.

Bukti dari Institut Kanker Nasional AS menunjukkan bahwa 61.090 orang akan menerima diagnosis leukemia pada tahun 2021.

Mengapa leukemia menyebabkan keringat malam?

Sebagian besar tanda dan gejala yang dialami oleh penderita leukemia adalah karena kekurangan sel darah sehat yang disebabkan oleh kepadatan sel leukemia di sumsum tulang.

Tubuh tidak dapat membuat cukup sel darah atau trombosit yang sehat, sebaliknya memproduksi sel darah yang belum matang atau abnormal.

Secara khusus, ini mempengaruhi produksi sel darah putih (leukosit) yang melawan infeksi.

Hal ini dapat membuat seseorang dengan leukemia rentan terhadap infeksi.

Seseorang mungkin mengalami demam dan keringat malam saat tubuh menaikkan suhunya untuk melawan infeksi.

Sel leukemia juga dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh, yakni kondisi ketika tubuh berusaha untuk membunuh sel kanker.

Perbedaan antara keringat malam normal dan keringat malam leukemia

Keringat malam bisa terjadi saat cuaca panas, saat seseorang kepanasan karena terlalu banyak lapisan tempat tidur, atau sebagai gejala menopause.

Seseorang sering dapat mengenali apakah keringat malam mereka berhubungan dengan leukemia atau kanker darah lainnya berdasarkan suhu dan jumlah keringat.

Berkeringat di malam hari mungkin berhubungan dengan leukemia ketika berlebihan, menyebabkan seseorang bangun dengan keringat, bahkan ketika berada di ruangan yang sejuk dan nyaman.

Dalam beberapa kasus, keringat mungkin sangat berlebihan hingga pakaian atau sprei seseorang menjadi basah.

Selain itu, gejala lain biasanya menyertai keringat malam terkait leukemia, termasuk :

  • demam
  • penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • kehilangan selera makan
  • kelelahan

Pada anak-anak, gejala mungkin juga termasuk:

Tanda-tanda awal leukemia lainnya

Tanda dan gejala leukemia dapat bervariasi tergantung pada usia seseorang, jenis leukemia, dan stadium penyakitnya.

Tanda-tanda ini mungkin juga mirip dengan gejala kondisi medis lain.

Biasanya, berhubungan dengan efek kanker pada produksi sel darah dan trombosit yang sehat.

Gejala awal leukemia mungkin meliputi:

  • berkurangnya jumlah sel darah merah (anemia)
  • penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)
  • penurunan jumlah trombosit (trombositopenia)
  • nyeri tulang dan sendi
  • kelemahan, kelesuan, dan kelelahan
  • demam dan infeksi berulang
  • mudah berdarah
  • mudah memar
  • bintik-bintik merah, coklat, atau ungu kecil di kulit (petechiae)
  • pembesaran limpa (splenomegali)
  • pembesaran hati (hepatomegali)
  • pembengkakan kelenjar getah bening

https://health.kompas.com/read/2021/12/11/190000068/keringat-malam-bisa-jadi-gejala-awal-leukemia-kenali-gejala-lainnya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke