Penyakit ini dapat menyebar dari satu penderita ke penderita lain lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Setelah digigit nyamuk penyebab chikungunya, penderita biasanya bakal merasakan gejala penyakit selang empat sampai delapan hari kemudian.
Kenali gejala dan pencegahan salah satu penyakit yang gampang menular di musim penghujan ini.
Gejala chikungunya
Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa gejala chikungunya yang biasanya dirasakan pengidapnya, antara lain:
Jika Anda merasakan gejala chikungunya, segera konsultasikan ke dokter. Penyakit ini dapat dideteksi lewat pemeriksaan fisik dan tes darah.
Walaupun penderita terlihat lemas dan merasakan tulangnya sakit sampai seperti lumpuh, gejala chikungunya biasanya relatif ringan dan tidak separah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Namun, penderita penyakit kronis, orang tua, dan pemilik daya tahan tubuh lemah perlu waspada pada penyakit ini karena bisa menyebabkan infeksi parah.
Kabar baiknya, setelah terinfeksi chikungunya, kebanyakan penderita kebal atau tidak akan terkena penyakit sejenis di masa depan.
Cara mengobati chikungunya
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga kini belum ada vaksin dan obat antivirus chikungunya.
Untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit, penderita biasanya disarankan untuk:
Kenali beberapa gejala chikungunya di atas. Selain itu, sebisa mungkin cegah penularan penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk.
Caranya dengan menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu di tempat tidur, dan memasang jaring pengaman serangga di bukaan ventilasi rumah.
Selain itu, pastikan Anda melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala. Bersihkan tempat penampungan air seminggu sekali dan mengubur barang bekas yang bisa jadi tempat menampung air.
https://health.kompas.com/read/2021/12/18/140100268/7-gejala-chikungunya-yang-pantang-disepelekan