Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CDC Sebut Anak Rentan Alami Diabetes Usai Covid-19, Kok Bisa?

KOMPAS.com - Anak-anak termasuk dalam kelompok rentang terpapar varian Omicorn.

Data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) juga menyebut adanya peningkatan kasus positif Covid-19 seiring dengan merebaknya varian Omicorn.

Kabar buruknya lagi, anak-anak yang terpapar Covid-19 juga bisa mengalami efek jangka panjang yang parah.

Hal tersebut terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC).

Penelitian tersebut dilakukan dengan meninjau lebih dari 2,5 juta pasien anak antara usia 0 dan 17 tahun dari Maret 2020 hingga Juni 2021.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang terpapar Covid- 19 hampir tiga kali lebih besar resikonya untuk mengala diabetes daripada anak-anak yang belum pernah terpapar Covid-19.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Profesor pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado, G Todd Alonso, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan virus Corona bisa memicu penyakit diabetes pada anak.

“Virus Corona bisa saja memiliki beberapa interaksi negatif dengan sel-sel yang membuat insulin sehingga menyebabkan resistensi insulin,” ucap dia.

Selain itu, Alonso juga berkata bahwa Covid-19 berpotensi besar memicu penyakit autoimun pada manusia, yang menyebabkan diabetes tipe 1.

Baik diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2 dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik.

Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi serius yang terjadi ketika hati memecah lemak untuk bahan bakar, bukan gula, yang menyebabkan kelebihan keton dalam darah.

Menurut data CDC, hal ini paling umum terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1. Jika tidak diobati, kondisi tersebut bisa mengancam jiwa.

Bagaimana mencegah anak terpapar dari Covid-19?

Menghimpun data CDC,ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk menjaga anak mereka agar tidak mudah tertular Covid-19.

Berikut langkah tersebut:

1. Cuci tangan

Ajari sang anak untuk rutin cuci tangan dengan sabun dan air. Agar anak mau melakukannya, orangtua juga harus memberi contoh agar anak meniru.

Jika tidak tersedia sabun, gunakan hand sanitizer dengan alkohol minimal 60 persen. Awasi penggunaan hand sanitizer untuk anak, terutama jika sang anak masih berusia di bawah enam tahun.

2. Kenakan masker

Pastikan semua anggota keluarga kita, terutama anak, memakai masker saat beraktivitas di luar rumah atau saat berada di tempat umum.

Jika sang anak masih berusia di bawah dua tahun, kita tak perlu memakaikan mereka masker karena hanya akan membuat si kecil sulit bernapas.

3. Hindari kontak dekat

Pastikan sang anak menjaga jarak dengan orang lain setidaknya dua meter atau lebih. Selain melakukan langkah tersebut, pastikan sang anak telah mendapatkan vaksin flu.

Vaksin flu sangat penting di tengah pandemi ini agar tidak menimbulkan komplikasi serius.

Pastikan pula, sang anak tetap melakukan aktivitas fisik dan terkoneksi secara sosial agar tidak mudah mengalami stres.

https://health.kompas.com/read/2022/02/15/170000268/cdc-sebut-anak-rentan-alami-diabetes-usai-covid-19-kok-bisa-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke