KOMPAS.com - Orang yang sedang hamil lebih rentan terhadap sejumlah penyakit menular, termasuk Covid-19.
Mengutip Healthline, orang hamil yang terinfeksi Covid-19 lebih berisiko mengalami tingkat keparahan tinggi, dengan memerlukan ventilator atau perawatan intensif.
Selain itu, komplikasi kehamilan lebih mungkin terjadi, seperti kelahiran prematur dan preeklamsia.
Menurut Dr Lucky Sekhon, ahli endokrinologi reproduksi di Progyny Provider Network dan dokter di Reproductive Medicine Associates of New York menjelaskan alasannya.
Wanita hamil lebih rentan terinfeksi Covid-19 karena kehamilannya menempatkan tubuh dalam keadaan imunosupresi.
Imunosupresi adalah keadaan berkurangnya kapasitas sistem kekebalan.
Sistem kekebalan melakukan itu untuk memungkinkan embrio tertanam dan berkembang.
“Itu berarti (wanita hamil) lebih rentan terhadap infeksi, seperti virus dan penyakit bawaan makanan," kata kata Dr Sekhon.
"Ada juga jenis virus tertentu yang dapat melewati plasenta dan diketahui terkait dengan gangguan perkembangan janin dan cacat lahir,” imbuhnya.
Perubahan sistem kekebalan tubuh wanita hamil
Mengutip Health, pakar kesehatan wanita Jennifer Wider mengatakan bahwa ada banyak perubahan imunologi dan fisiologis yang terjadi selama kehamilan.
"Sistem kekebalan tubuh sering berubah-ubah dan akibatnya, wanita hamil mungkin lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi virus pernapasan seperti Covid-19," ujar Wider.
Penelitian kecil pada 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Science Immunology menyimpulkan bahwa tubuh wanita hamil mengatur perubahan kekebalan untuk membantu melindungi dirinya dan bayi yang dikandung.
Sementara itu, untuk memungkinkan tubuh membawa bayi yang berkembang menuju masa kehamilan.
Christine Greves, obgyn di Winnie Palmer Hospital for Women and Babies di Orlando, Florida mengatakan bahwa sistem kekebalan ibu beradaptasi dan berubah sesuai pada tahap kehamilan.
“Awalnya ada pro-inflamasi, yang berguna untuk implantasi. Kemudian menjadi anti-inflamasi, yang berguna untuk pertumbuhan bayi," kata Greves.
"Pada trimester ketiga, mencapai kondisi pro-inflamasi lainnya untuk mempersiapkan persalinan," lanjutnya.
Meski wanita hamil cenderung memiliki sistem kekebalan yang menurun, bukan berarti mengalami gangguan kekebalan, seperti penderita penyakit kanker, kata Mary Jane Minkin, seorang profesor klinis kebidanan dan ilmu ginekologi dan reproduksi di Yale Medical School.
"Wanita hamil dianggap sebagai 'kelompok populasi khusus' karena keadaan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan," kata Dr Wider.
Terkait Covid-19, Dr. Minkin mengatakan bahwa orang hamil rentan terhadap penyakit serius karena alasan di luar respons imun mereka.
Kehamilan juga menyebabkan "regangan luar biasa" pada sistem kardiovaskular Anda, dengan wanita hamil memompa volume darah yang meningkat.
Jika seorang wanita memiliki kondisi jantung yang mendasari saat hamil dan kemudian terinfeksi Covid-19, "dia akan berada dalam kondisi yang sangat buruk," kata Dr. Minkin.
Risiko Covid-19 pada wanita hamil
Mengutip Healthline, bukti menunjukkan jika Covid-19 yang dibawa ibu hamil telah masuk ke plasenta, maka janin menghadapi risiko lebih besar mengalami:
Greg Marchand, obgyn bersertifikat mengatakan bahwa wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengalami kelahiran prematur.
“Beberapa di antaranya mungkin karena kebutuhan wanita yang mungkin memiliki gejala Covid-19 untuk melahirkan lebih awal agar membantu ibu pulih dari pneumonia,” kata Marchand.
Studi lain menemukan bahwa wanita hamil yang tidak divaksinasi dan mengembangkan Covid-19, virus itu tampaknya menyerang plasenta dan meningkatkan risiko bayi lahir mati.
Meski Marchand mengatakan ada juga wanita hamil yang didiagnosisi terinfeksi Covid-19 melahirkan dengan baik.
Sehingga, ia menyarankan beberapa langkah agar wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 tidak mengembangkan penyakit lebih parah, yaitu dengan:
Tips pencegahan
Mengutip Mayo Clinic, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan wanita hamil dan orang-orang di dalam rumahnya untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19 dan mengurangi risiko penyebarannya ke orang lain.
Vaksin Covid-19 diberikan sebelum terinfeksi saat kehamilan dapat membantu mencegah infeksi dan gejala yang lebih parah.
Kekebalan yang diberikan dari vaksin Covid-19 dapat melewati plasenta dan membantu melindungi bayi baru lahir terinfeksi pascamelahirkan.
“Ada banyak bukti yang menunjukkan keamanan vaksin tertentu untuk ibu dan bayi dan potensi manfaatnya, seperti memberikan kekebalan dan menurunkan risiko penyakit serius pada neonatus,” kata Sekhon.
Neonatus adalah masa sejak bayi lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.
“Vaksin Covid-19 telah disetujui dan dianjurkan pada ibu hamil dan menyusui,” imbuhnya.
https://health.kompas.com/read/2022/03/13/060000368/wanita-hamil-rentan-terinfeksi-covid-19-ini-alasannya-