Padahal, ada beberapa tanda penyakit lainnya yang muncul ketika tekanan darah melonjak.
Perlu diketahui, hipertensi pada tahap awal biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu.
Hipertensi kebanyakan baru terdeteksi setelah penyakit mulai memengaruhi organ lain, seperti jantung, ginjal, otak, atau mata.
Sebelum terlambat dan tekanan darah tinggi menyebabkan beragam komplikasi, kenali beberapa tanda hipertensi dan cara mendeteksi masalah kesehatan ini.
Gejala hipertensi
Terdapat beberapa gejala hipertensi yang biasanya dirasakan pengidapnya. Dilansir dari buku 100 Questions & Answers Hipertensi oleh dr Lili Marliani dan H. Tantan S., berikut beberapa di antaranya:
Jika Anda merasakan beberapa gejala hipertensi di atas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.
Cara mendeteksi hipertensi
Penyakit hipertensi hanya bisa dideteksi lewat pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan fisik oleh dokter.
Dikutip dari buku A Simple Guide High Blood Pressure oleh Dr Eleanor Bull, Anda tidak bisa hanya menggunakan patokan gejala hipertensi seperti sakit kepala, mimisan, mudah marah, atau jantung berdebar sebagai penanda tekanan darah tinggi.
Pasalnya, tidak semua penderita merasakan gejala yang sudah dijabarkan di atas. Sebagian penyakit tidak bergejala tapi tekanan darah penderita cukup tinggi dan dampaknya cukup fatal untuk kesehatan.
Tak pelak, penyakit ini kerap dijuluki “silent killer” atau pembunuh diam-diam karena terkadang muncul tanpa alarm bahaya atau tanda khusus.
Jika Anda termasuk kelompok berisiko hipertensi karena obesitas, jarang olahraga, kurang gerak, sering mengonsumsi makanan asin dan banyak penyedap, kurang makan buah dan sayur, merokok, dan mengonsumsi alkohol berlebihan, ada baiknya Anda mengukur tekanan darah secara berkala.
https://health.kompas.com/read/2022/05/20/060100768/12-gejala-hipertensi-tak-hanya-sakit-kepala