KOMPAS.com - Penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) kemungkinan akan mengalami banyak perubahan fisik dan emosional menjelang kematiannya, dengan gejala utama sesak napas.
Mengutip Healthline, PPOK adalah penyakit progresif. Meskipun pengobatan dapat memperlambat perkembangan dan membantu gejala, tidak ada obatnya.
Umumnya, penderita PPOK mengalami penurunan fungsional panjang yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
Mengutip Medical News Today, Global Initiative for Obstructive Lung Disease menilai tingkat keparahan dan stadium PPOK hanya menggunakan volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (FEV1).
FEV1 adalah ukuran seberapa banyak udara yang dapat dihembuskan seseorang dalam satu napas.
Dengan demikian, FEV1 setiap tahapnya berada pada kisaran berikut:
PPOK adalah kategori kondisi yang mencakup emfisema dan bronkitis kronis, di mana ada gejala klinis untuk mengukur PPOK stadium akhir.
Gejala klinis adalah penyakit paru obstruktif kronik stadium akhir menjelang kematian yang dapat diungkapkan oleh pengujian di kantor dokter.
Gejala klinis tersebut dapat mencakup:
Mengutip Healthline, selama waktu ini, gejala yang sementara selama tahap awal PPOK menjadi konstan.
Gejala utama PPOK stadium akhir adalah sesak napas.
Mengutip WebMD, bagi penderita PPOK stadium akhir menjelang kematian, bernapas saja membutuhkan banyak usaha.
Anda mungkin juga mendapatkan kondisi yang disebut gagal pernapasan kronis.
Gagal pernapasan kronis terjadi ketika tidak cukup oksigen bergerak dari paru-paru ke dalam darah Anda atau ketika paru-paru Anda tidak mengambil cukup karbon dioksida dari darah Anda.
Terkadang, keduanya terjadi.
Selain sesak napas, gejala lainnya mungkin meliputi:
Saat serangkaian gejala dan perubahan fisik terjadi menjelang kematian, penderita PPOK mungkin akan merasa bingung atau gelisah.
Bahkan bisa menyebabkan delirium, sebelum kematian terjadi. Delirium adalah kondisi penurunan kesadaran yang bersifat akut dan fluktuatif.
https://health.kompas.com/read/2022/06/28/060000068/gejala-penyakit-paru-obstruktif-kronik-stadium-akhir-