KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendegar istilah prokrastinasi? Prokrastinasi adalah tindakan menunda tugas sampai menit terakhir atau melewati tenggat waktu.
Menurut para ahli, prokrastinasi adalah bentuk kegagalan manusia dalam mengatur diri senidri.
Orang yang mengalami prokrastinasi biasanya lebih memilih mengerjakan tugas yang sepele dibandingkan tugas penting yang harus dikerjakan.
Menurut psikolog Joseph Ferari, prokrastinasi sebenarnya bukan masalah serius. Hal ini menunjukan adanya kecenderungan bahwa orang tersebut menyerah pada tugas yang dihadapinya.
Salah satu faktor terbesar yang berkontribusi terhadap prokrastinasi adalah gagasan bahwa kita harus merasa terinspirasi atau termotivasi untuk mengerjakan tugas pada saat tertentu.
Mengapa orang melakukan prokrastinasi?
Menjadi seseorang yang suka menunda-nunda tak berarti kita adalah seorang pemalas.
Anda mungkin menyadari bahwa Anda selalu terlambat dengan tenggat waktu, namun Anda merasa tidak dapat mengubah cara Anda.
Belum tentu ada satu alasan khusus mengapa Anda cenderung menunda-nunda.
Misalnya, mungkin Anda hanya terbiasa menunggu hingga menit terakhir. Kebiasaan adalah perilaku yang terbentuk dari waktu ke waktu.
Beberapa orang juga melakukan prokrastinasi karena tidak memiliki manajemen waktu yang baik atau memerlukan arahan lebih banyak di tempat kerja.
"Orang yang melakukan prokrastinasi biasanya tidak tahu bagaimana cara meluangkan waktu dengan benar. Hal ini bisa membuat mereka merasa kewalahan atau terintimidasi oleh suatu tugas," ucap Ferari.
Selain itu, prokrastinasi juga bisa terjadi karena faktor berikut:
1. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)
Prokrastinasi juga sering dialami oleh orang dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Salah satu alasannya adalah OCD sering dikaitkan dengan perfeksionisme, yang menyebabkan ketakutan akan membuat kesalahan baru, keraguan tentang apakah Anda melakukan sesuatu dengan benar, dan kekhawatiran atas ekspektasi orang lain terhadap Anda.
Orang dengan OCD juga sering memiliki kecenderungan keragu-raguan, yang menyebabkan mereka menunda-nunda daripada membuat keputusan.
2. ADHD
Banyak orang dewasa dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) yang mengalami prokrastinasi.
Ketika Anda begitu terganggu oleh rangsangan luar, serta pikiran internal, mungkin sulit untuk memulai suatu tugas, terutama jika tugas itu sulit atau tidak menarik bagi Anda.
3. Depresi
Prokrastinasi juga bisa menjadi akibat dari depresi. Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi dapat menyulitkan untuk memulai (dan menyelesaikan) tugas yang paling sederhana.
Depresi juga dapat menyebabkan keraguan diri. Ketika Anda tidak tahu cara menangani suatu proyek atau merasa tidak aman dengan kemampuan Anda, Anda mungkin merasa lebih mudah untuk menundanya dan mengerjakan tugas lain.
https://health.kompas.com/read/2022/07/12/150000268/tak-selamanya-karena-malas-ini-penyebab-anda-sering-menunda-pekerjaan