Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Efektivitas Vaksin Cacar Monyet? Begini Penjelasan Dokter

KOMPAS.com - Penyakit cacar monyet dapat dicegah dengan vaksinasi. Ada dua jenis vaksin yang ramai diperbincangkan yaitu JYNNEOS atau Imvanex dan ACAM2000.

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan virus monkeypox (anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae).

Penyakit ini memiliki gejala sangat mirip dengan kasus smallpox atau cacar, seperti demam, nyeri otot, kelelahan, hingga muncul ruam yang melepuh.

Walaupun gejalanya dinilai lebih ringan dari cacar, cacar monyet telah menyebar di negara-negara Afrika dan merambat ke negara lain, termasuk Indonesia.

Tak heran, cacar monyet menjadi penyakit yang membuat sebagian orang khawatir setelah pandemi Covid-19.

Dua vaksin yaitu JYNNEOS atau Imvanex dan ACAM2000, sejauh ini disetujui oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sebagai langkah pencegahan cacar monyet.

Namun, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menganjurkan vaksinasi massal. Pemberian vaksin diutamakan bagi penderita monkeypox serta kelompok orang berisiko tinggi:

  • Dokter atau tenaga kesehatan yang menangani pasien cacar monyet
  • Keluarga atau kerabat yang melakukan kontak dengan dengan penderita cacar monyet
  • Orang yang melakukan hubungan seks dengan pasien
  • Petugas laboratorium yang meneliti sampe atau hewan dengan orthopoxvirus. 

Efektivitas Imvanex dan ACAM2000

Dihubungi oleh KOMPAS.com, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi & Imunologi Klinik, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD, K-AI, menjelaskan tentang efektivitas vaksin Imvanex dan ACAM2000.

Iris memaparkan bahwa vaksin Imvanex dan ACAM 2000 sedianya ditujukan untuk smallpox atau cacar api. Kedua vaksin saat ini juga ditujukan untuk cacar monyet karena adanya kesamaan profil antigenesitas antara smallpox dan monkeypox.

"Efektivitas Imvanex dan ACAM2000 untuk melindungi dari monkeypox, sampai saat ini masih didapatkan dari data studi hewan," ujar Iris Rengganis saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/08/2022).

"Namun demikian, karena efektif dan aman untuk smallpox (monkeypox sendiri lebih ringan dari smallpox), WHO menyarankan pemberian vaksin Imvanex untuk populasi berisiko tinggi," imbuhnya.

Karena baru ada data penelitian terhadap hewan, sampai saat ini masih menunggu efektivitas klinis pada manusia.

Efektivitas ini dapat diketahui dari hasil observasi di lapangan terhadap individu yang mendapatkan kedua vaksin tersebut.

"Meskipun demikian data sebelumnya dari Afrika menunjukkan kemungkinan efektivitas vaksin Imvanex sebesar 85 persen terhadap monkeypox," tambah dokter Iris.

Kemenkes siapkan 10 ribu vaksin

Baru-baru ini, juru bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril menyatakan, ada sekitar 10 ribu vaksin cacar monyet yang siap diberikan.

Pemerintah nantinya akan memberikan vaksin kepada pasien terkonfirmasi cacar monyet, dalam inkubasi, dan orang yang kontak erat dengan penderita.

Terkait rencana vaksin dari Kemenkes, KOMPAS.com mendapat keterangan dari dokter Iris yang juga merupakan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Iris menyatakan, ada kemungkinan Kemkes menggunakan vaksin yang disetujui FDA. Hal itu melihat efektivitas dan keamanan kedua vaksin tersebut dalam mencegah smallpox.

"Melihat efektivitas dan keamanan kedua vaksin tersebut dalam mencegah smallpox, maka besar kemungkinan Indonesia akan mengikuti sesuai dengan rekomendasi FDA dan WHO," ujar Iris.

"Data studi fase I dan II Imvanex dan ACAM2000 terhadap smallpox menunjukkan efek pembentukan antibodi (serokonversi) sebesar 90,8 persen dan 91,8 persen," imbuhnya.

https://health.kompas.com/read/2022/08/27/133300268/bagaimana-efektivitas-vaksin-cacar-monyet-begini-penjelasan-dokter

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke