KOMPAS.com - Dermatomiositis termasuk penyakit inflamasi langka yang mirip dengan kondisi autoimun kulit.
Mengutip Cleveland Clinic, dermatomiositis bisa terjadi sekitar 1 dari 100.000 orang setiap tahun.
Penyakit ini ditandai dengan ruam dan kelemahan otot. Selain itu, dapat menyebabkan gejala parah yang memengaruhi kemampuan Anda untuk bernapas dan menelan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, dermatomiositis bisa berakibat fatal, terutama pada tahun pertama setelah gejala dimulai.
Sehingga, sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan memulai pengobatan sedini mungkin.
Seperti penyakit autoimun, dermatomiositis tidak ada obatnya dan perawatan jangka panjang (mungkin seumur hidup).
Penyebab
Mengutip Healthline, penyebab dermatomiositis tidak diketahui pasti, tetapi miliki banyak kesamaan dengan penyakit autoimun kulit.
Penyakit autoimun kulit terjadi ketika sel-sel tubuh yang melawan penyakit (antibodi) menyerang sel-sel sehat di kulit Anda.
Orang yang memiliki gangguan sistem imun tubuh juga dapat berkontribusi terhadap pembentukan dermatomiositis.
Misalnya, memiliki infeksi virus atau kanker dapat membahayakan sistem imun tubuh Anda dan menyebabkan perkembangan dermatomiositis.
Sekitar 15-30 persen kasus dermatomiositis berhubungan dengan kanker payudara, ovarium, atau paru-paru.
Namun, dermatomiositis tidak berhubungan langsung dengan kanker.
Mengutip Cleveland Clinic, meski para ahli tidak yakin apa yang menjadi penyebab dermatomiositis, tetapi ada beberapa yang mungkin:
Selain itu, meski siapa pun dapat mengembangkan dermatomiositis, penyakit autoimun langka ini lebih mungkin dikembangkan oleh:
https://health.kompas.com/read/2022/09/20/193000368/penyebab-dermatomiositis-yang-mirip-dengan-penyakit-autoimun-kulit