KOMPAS.com - Rasa gatal pada tubuh bisa menyebabkan ketidaknyamanan, apalagi pada organ intim.
Mayoritas penyebab vagina gatal tidak perlu dikhawatirkan, namun pada beberapa kasus, bisa menjadi tanda dari infeksi menular seksual (STI).
Untuk itu, perlu diketahui penyebab vagina gatal dan cara mengatasinya berikut ini.
1. Infeksi jamur
Melansir WebMD, infeksi jamur atau kandidiasis vagina merupakan penyakit yang umum dialami.
Bahkan, tiga dari empat wanita akan mengalami infeksi jamur setidaknya sekali dalam hidupnya.
Kondisi ini terjadi ketika jamur atau Candida tumbuh secara tidak terkontrol pada vagina dan vulva.
Kondisi ini umumnya terjadi ketika masa kehamilan, berhubungan seks, konsumsi antibiotik, dan sistem tubuh melemah.
Selain menimbulkan rasa gatal dan iritasi, infeksi jamur tersebut akan menyebabkan keluarnya cairan keputihan kental seperti keju.
Health merekomendasikan Anda yang mengalami gejala tersebut untuk berkonsultasi dengan dokter dan tidak menggunakan obat yang bisa dibeli dengan bebas.
Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar bisa menghindari kondisi yang semakin memburuk.
2. Trikomoniasis
Menurut Health, salah satu STI yang umum terjadi dan bisa disembuhkan adalah trikomoniasis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
Ketika seseorang mengalami kondisi ini, maka akan timbul rasa gatal, terbakar, keputihan yang berubah warna, atau timbul retakan putih pada vagina.
Kondisi ini juga perlu diperiksa terlebih lanjut oleh dokter sehingga pengobatan yang dilakukan sendiri tidak disarankan.
Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik pada Anda dan pasangan untuk menyembuhkan kondisi ini.
3. Iritasi
Iritasi dijelaskan oleh Health sebagai salah satu penyebab vagina gatal yang paling umum.
Iritasi pada vagina bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk penggunaan sabun yang mengandung pewangi, penggunaan celana dalam dengan bahan yang salah, hingga penggunaan panty liner.
Menghindari penggunaan produk-produk tersebut bisa mengurangi risiko vagina gatal.
Tidak hanya itu saja, menggaruk area kewanitaan yang gatal juga akan memperparah kondisi ini sehingga sangat tidak disarankan.
4. Vaginosis bakterialis
Vaginosis bakterialis merupakan infeksi vagina yang akan menyebabkan rasa gatal serta menimbulkan bau keputihan.
Kondisi ini dijelaskan oleh Healthline sebagai ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat pada vagina.
Vaginosis bakterialis biasanya bisa sembuh sendiri, namun pada keadaan tertentu diperlukan bantuan antibiotik untuk meringankan gejala yang dialami.
5. Herpes
Vagina yang gatal juga bisa disebabkan oleh herpes yang merupakan salah satu STI.
Kondisi ini akan menyebabkan rasa gatal atau rasa sakit ketika buang air kecil.
Namun menurut Medical News Today, kondisi ini juga terkadang tidak bergejala.
Dijelaskan juga bahwa herpes tidak bisa disembuhkan secara total dan bisa muncul kembali.
Dokter biasanya akan memberikan obat yang berguna untuk menurunkan risiko penyakit ini untuk muncul kembali serta mencegah terjadinya penularan.
https://health.kompas.com/read/2022/09/20/210100068/kenapa-vagina-gatal-kenali-penyebab-dan-cara-mengatasinya