Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

14 Faktor Risiko Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Banyak faktor risiko yang membuat orang terkena kanker usus besar.

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar (kolon). Usus besar adalah bagian akhir dari saluran pencernaan.

Sementara dikutip dari Cancer Research UK, apa pun yang dapat meningkatkan risiko kanker disebut faktor risiko. Apa pun yang menurunkan risiko disebut faktor pelindung.

Faktor risiko kanker usus besar meliputi usia, genetika, dan gaya hidup tertentu yang meningkatkan kemungkinan orang terkena penyakit tersebut.

Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang berbagai faktor risiko kanker usus besar yang patut diwaspadai.

Macam faktor risiko kanker usus

Dikutip dari Cancer Research UK dan Mayo Clinic, siapa orang yang kemungkinan besar bisa mengalami kanker usus besar adalah orang yang memiliki faktor risiko sebagai berikut:

  • Pola makan tidak sehat

Kanker usus besar berhubungan dengan pola makan yang rendah serat, tinggi lemak, dan tinggi kalori.

Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan risiko kanker usus besar pada orang yang mengkonsumsi makanan tinggi daging merah dan daging olahan.

  • Kelebihan berat badan dan obesitas

Risiko kanker usus lebih tinggi pada orang yang mengalami obesitas dibandingkan dengan mereka yang memiliki indeks massa tubuh (body mass index/BMI) sehat.

Diperkirakan 11 dari 100 kasus kanker usus (11 persen) di Inggris terkait dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

  • Merokok

Merokok tembakau adalah faktor risiko kanker usus besar. Jika Anda perokok, Anda berpotensi memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.

Ada 7 dari 100 kanker usus (7 persen) di Inggris terkait dengan merokok. Risiko meningkat dengan jumlah rokok yang dihisap dalam sehari.

  • Minum alkohol

Alkohol meningkatkan risiko kanker usus. Diperkirakan sekitar 6 dari 100 kasus kanker usus (sekitar 6 persen) di Inggris terkait dengan kebiasaan minum alkohol.

  • Gaya hidup yang tidak banyak bergerak

Orang yang tidak aktif bergerak memiliki faktor risiko kanker usus besar lebih besar dibandingkan orang yang aktif bergerak.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko kanker usus besar.

Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa orang yang lebih aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus.

Cobalah untuk menjaga berat badan yang sehat dengan aktif secara fisik dan makan makanan yang sehat dan seimbang.

  • Usia lanjut

Kanker usus besar dapat didiagnosis pada usia berapa pun, tetapi mayoritas penderita kanker usus besar berusia di atas 50 tahun.

Empat puluh lebih dari 100 kasus kanker usus (lebih dari 40 persen) di Inggris setiap tahun didiagnosis pada orang berusia 75 tahun atau lebih.

  • Riwayat keluarga dengan penyakit kanker usus

Anda lebih mungkin terkena kanker usus besar, jika memiliki kerabat sedarah yang pernah menderita penyakit ini.

Jika lebih dari satu anggota keluarga menderita kanker usus besar atau kanker dubur, risiko Anda bahkan lebih besar.

  • Kondisi radang usus

Penyakit peradangan kronis dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Kolitis ulserativa dan penyakit Crohn adalah penyakit usus kronis yang menyebabkan peradangan pada usus.

Memiliki salah satu dari penyakit ini selama bertahun-tahun meningkatkan risiko kanker usus besar.

  • Sindrom bawaan

Beberapa mutasi gen yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga Anda dapat meningkatkan risiko kanker usus besar secara signifikan.

Sindrom bawaan yang paling umum menyebabkan peningkatan risiko kanker usus besar adalah:

    • Familial adenomatous polyposis (FAP)
    • Sindrom Lynch, yang juga dikenal sebagai kanker kolorektal nonpolyposis herediter (HNPCC)
  • Riwayat pribadi memiliki polip jinak di usus

Jika Anda pernah menderita kanker usus besar atau polip usus besar non-kanker, Anda memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus besar di masa depan.

Polip adalah massa yang tidak bersifat kanker. Namun, jenis polip tertentu yang disebut adenoma, dapat berkembang menjadi kanker dalam jangka waktu yang lama.

  • Riwayat kanker sebelumnya

Anda memiliki peningkatan risiko terkena kanker usus lain, jika Anda pernah menderita kanker usus di masa lalu.

Sehingga, penting untuk penyintas kanker rajin cek kesehatan setelah dirawat di rumah sakit.

  • Paparan radiasi

Terapi radiasi yang diarahkan pada perut untuk mengobati kanker sebelumnya meningkatkan risiko kanker usus besar.

Sekitar 2 dari 100 kasus (sekitar 2 persem) kanker usus di Inggris terkait dengan paparan radiasi.

Beberapa kasus ini disebabkan oleh pengobatan radioterapi untuk penyakit kanker sebelumnya.

Sisanya terkait dengan radiasi yang digunakan dalam tes, seperti sinar-x, CT scan (radiasi diagnostik) dan radiasi latar.

  • Infeksi

Ada beberapa bukti bahwa risiko kanker usus lebih tinggi pada orang yang memiliki infeksi yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori). H. pylori adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan sakit maag.

Ini adalah infeksi umum yang dimiliki banyak orang. Namun, sebagian besar tidak berkembang menjadi kanker.

  • Memiliki kondisi medis tertentu

Kondisi medis tertentu dapat juga menjadi faktor risiko kanker usus besar yang Anda derita.

Kondis medis ini, seperti:

    • Diabetes: orang dengan diabetes atau resistensi insulin memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.
    • Batu empedu: orang dengan batu empedu memiliki risiko 2 kali lipat mengembangkan polip di usus besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki batu empedu.
    • Akromegali: orang dengan akromegali juga memiliki peningkatan risiko kanker usus, meski penelitian masih berusaha mencari tahu alasannya.

Untuk diketahui bahwa Anda yang memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak berarti pasti akan terkena kanker usus besar ini.

Jika Anda memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko kanker usus besar di atas, Anda perlu periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan akurat.

https://health.kompas.com/read/2023/05/03/163000068/14-faktor-risiko-kanker-usus-besar-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke