KOMPAS.com - Ada gejala konjungtivitis pada Covid-19 varian Arcturus yang sedikit membedakannya dengan kasus sebelumnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Covid-19 Arcturus adalah salah satu dari 600 sub-varian Omicron. Arcturus disebut juga sebagai subvarian Omicron XBB.1.16.
Mengutip Healthline, varian Covid-19 ini dapat muncul dengan gejala baru, yaitu konjungtivitis dan demam tinggi.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang perbedaan gejala Covid-19 dari varian Arcturus dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Apa gejala Covid-19 baru pada varian Arcturus?
Menurut pejabat WHO, seperti yang dikutip dari American Association of Retired Persons (AARP), tidak ada tanda-tanda bahwa subvarian Omicron ini menyebabkan orang mengalami gangguan kesehatan yang lebih parah sejauh ini.
Gejala Covid-19 klasik umumnya meliputi:
Namun, ada gejala Covid-19 yang sedikit berbeda pada varian Arcturus.
Beberapa dokter di India mencatat bahwa konjungtivitis atau mata merah lebih sering muncul pada orang yang terinfeksi Covid-19 varian Arcturus, terutama pada anak-anak.
Beberapa orang juga mengalami demam yang lebih tinggi.
Apa itu konjungtivitis pada gejala Covid-19?
Mengutip Healthline, konjungtivitis adalah peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva). Konjungtivitis ini menyebabkan mata merah.
Peradangan yang terjadi juga bisa mengakibatkan mata berair dan kemungkinan penglihatan kabur. Selain itu, bisa memberikan sensasi rasa gatal pada mata.
Ini sering kali terjadi karena infeksi virus, akteri, atau alergi.
Untuk membedakan konjungtivitas karena alergi, bakteri, atau virus, harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter mata dnegan peralatan khusus.
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala konjungtivitis disertai tanda-tanda Covid-19 klasik, segeralah periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan cepat.
Matthew Binnicker, direktur Laboratorium Virologi Klinis di Mayo Clinic mengatakan bahwa gejala konjungtivitas dan demam lebih tinggi ini yang diperhatikan para dokter saat mulai melihat peningkatan prevelensi Covid-19 di Amerika Serikat.
Untuk diketahui bahwa subvarian Omicron XBB.1.16 ini pertama kali diidentifikasi pada Januari 2023 dan mulai dipantau oleh WHO sejak 22 Maret.
Pada April 2023, varian ini menjadi penyebab peningkatkan kasus Covid-19 di India, seperti yang dikutip dari The Independent.
Kementerian Kesehatan India melaporkan kasus Covid-19 aktif per 12 April ada sebanyak 40.215. Angka tersebut naik 3.122 hanya dalam satu hari.
Pada Senin (17/4/2023), Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa covid-19 varian Arcturus di Indonesia ada tambahan 5 kasus, sehingga total mencapai 7 kasus.
Berdasarkan rilis Kemenkes RI pada Selasa (18/4/2023), 5 kasus tambahan itu 2 berasal dari Surabaya dan 3 dari Jakarta.
Awal dua kasus varian Covid-19 Arcturus di Indonesia dideteksi pada 5 April 2023.
"Alhamdulillah semuanya membaik dengan gejala yang ringan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril.
https://health.kompas.com/read/2023/05/04/193000368/kenali-apa-itu-konjungtivitis-pada-varian-covid-19-arcturus