Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Parasit dari Monyet

Kompas.com - 26/04/2011, 03:20 WIB

Indira Permanasari

Di Hari Malaria Sedunia yang diperingati 25 April dunia diingatkan penyakit malaria masih menjadi masalah besar kesehatan masyarakat.

Lebih dari 500 juta penduduk dunia per tahun terinfeksi malaria dan lebih dari sejuta orang per tahun meninggal dunia.

Kasus malaria terbanyak terdapat di kawasan Afrika dan beberapa negara Asia, termasuk Indonesia. Pertarungan negara-negara itu melawan malaria semakin mendapatkan tantangan dengan adanya jenis baru malaria yang disebabkan Plasmodium knowlesi. Malaysia lebih dulu berhadapan dengan infeksi P knowlesi.

Ada empat jenis parasit malaria pada manusia yang diketahui, yakni P falciparum, P vivax , P malariae, dan P ovale. Parasit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.

Kini P knowlesi yang selama ini dikenal hanya ada pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), ditemukan pula di tubuh manusia. Penelitian sebuah tim internasional yang dimuat jurnal Clinical Infectious Diseases memaparkan, hasil tes pada 150 pasien malaria di rumah sakit di Sarawak, Malaysia, Juli 2006 sampai Januari 2008, menunjukkan, dua pertiga kasus malaria disebabkan infeksi P knowlesi.

Kasus yang diduga kuat infeksi P knowlesi juga terjadi di China, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Indonesia. Jurnal Emerging Infectious Diseased (CDC) memuat studi berjudul Plasmodium knowlesi in Human, Indonesian Borneo. Artikel itu tentang seorang turis Australia yang terinfeksi P knowlesi setelah ke Kalimantan.

Tim dari Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan tengah meneliti kasus P knowlesi di Kalimantan Tengah. Ada enam contoh darah yang diduga kuat positif dan masih menunggu hasil uji lebih lanjut.

Koordinator Project Management Unit Global Fund Malaria Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan sekaligus doktor bidang malariologi, Lukman Hakim, mengatakan,

gejala malaria tak lepas dari siklus hidup Plasmodium. Secara garis besar, di dalam tubuh manusia parasit itu membelah diri (tahap pertama) di dalam hati. Selepas dari hati, parasit menyerang sel darah merah dan membelah diri beberapa kali dalam butiran sel darah merah. Saat pembelahan, dihasilkan zat yang memengaruhi alat pengatur di otak. ”Ini menyebabkan demam pada penderita,” kata Lukman.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau