Kasus Flu Burung Bertambah

JAKARTA, SELASA - GR, pria berusia 30 tahun, warga Kampung Bansing, Kota Tangerang, Provinsi Banten, dinyatakan positif terinfeksi virus flu burung. Kepastian bertambahnya kasus penularan flu burung pada manusia itu baru diketahui, Selasa (22/1), setelah dilakukan pemeriksaan reaksi rantai polimerasi pada specimen pasien oleh Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Departemen Kesehatan dan Laboratorium Biologi Molekuler Eijkman.

Dengan demikian, menurut keterangan yang diperoleh Pusat Komunikasi Publik Depkes, total jumlah kasus positif flu burung di Indonesia mencapai 120 orang, dan 97 orang di antaranya meninggal dunia. Beberapa provinsi dengan angka kasus positif flu burung tinggi adalah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Sedangkan angka kematian atau case fatality rate (CFR) mencapai 80,8 persen.

Korban adalah staf pemasaran sebuah perusahaan otomotif. Ia mulai sakit pada 14 Januari 2008 lalu dengan gejala demam, batuk, sesak napas, dan radang paru. Penderita masuk rumah sakit Honoris Tangerang pada 18 Januari lalu, dan dua hari kemudian GR dirujuk ke RS Persahabatan Jakarta Timur. Hingga kini, GR masih dirawat secara intensif di ruang isolasi flu burung RS itu.

Sejauh ini, faktor risiko masih dalam penyelidikan tim investigasi. Menurut Kepala Bidang Pendapat Umum dan Berita Puskom Publik Depkes Sumardi, dalam siaran pers, sumber penularan flu burung masih berasal dari unggas. Oleh karenanya, masyarakat sebaiknya tetap waspada dan tanggap terhadap unggas yang sakit dan mati mendadak. “Masyarakat harus membiasakan hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus flu burung,” ujarnya menambahkan.