Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Sekolah Lebih Pagi

Kompas.com - 23/01/2008, 05:52 WIB

BALAI KOTA, RABU - Pemprov DKI akan mengubah jam belajar siswa dan jam kerja kantor pemerintahan menjadi lebih awal. Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara mengurangi kepadatan lalu lintas di Ibu Kota pada pagi dan sore hari.

"Pada prinsipnya agar beban kepadatan lalu lintas itu bisa didistribusikan sehingga tidak terjadi pada satu titik atau jam yang sama," ujar Gubernur DKI Fauzi Bowo usai menghadiri rapat koordinasi dengan dinas teknis terkait di Balai Kota DKI, Selasa (22/1).

Berdasarkan kajian konsultan, pergeseran jam belajar siswa sekitar 30-15 menit saja sudah memberi kontribusi lumayan signifikan pada pendistribusian volume pergerakan kendaraan dari kawasan pinggiran menuju pusat kota Jakarta. Apalagi jika hal itu diikuti oleh pergeseran jam kerja kantor-kantor pemerintahan.

"Kita memang belum tahu berapa persentase kontribusi pengurangan kepadatan lalu lintasnya bila ada pengaturan ini. Nanti akan saya suruh menghitung. Ini semua perlu kajian lebih mendalam lagi," ujar Fauzi.

Rencananya, jam belajar siswa yang semula dimulai pukul 07.00 digeser menjadi 06.30 atau 06.45. Jam kerja kantor pemerintah akan digeser dari pukul 08.00 menjadi 07.00 atau 07.30. "Tapi, untuk jam kerja kantor pemerintah ini harus kita bicarakan dengan instansi lain karena tentu bukan hanya pada kantor pemerintah daerah saja, melainkan juga pemerintah pusat," ujarnya.

Pola pengaturan jam kerja itu, kata Fauzi, diharapkan dapat diikuti oleh kalangan swasta. Misalnya dalam bentuk pengaturan jam operasi pertokoan atau jasa-jasa lainnya. Misalnya, pertokoan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin jam operasi di atas pukul 09.00, tidak boleh lebih pagi.

Pengubahan jam belajar dan jam kerja tersebut, diakui Fauzi hanya salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan. Langkah itu dilakukan sebagai alternatif solusi yang akan diintegrasikan dengan upaya lain seperti menambah jaringan jalan, pembatasan penggunaan pribadi, dan peningkatan kapasitas angkutan umum.

Puncak kepadatan

Kepala Dinas Perhubungan DKI Nurachman mengatakan, puncak kepadatan lalu lintas di Jakarta terjadi pada pukul 09.00 dan 18.00. Pada saat itu, volume kendaraan yang bergerak melebihi kapasitas jalan yang tersedia.

"Kalau kapasitas jalannya 100 persen, volume kendaraannya melewati batas itu. Dengan pengaturan jam sekolah dan jam kerja itu, diharapkan akan ada distribusi mobilitas kendaraan," ujar Nurachman.

Masalahnya, menurut Nurachman, pengaturan jam belajar dan jam kerja ini masih memiliki sejumlah kelemahan. Pasalnya, distribusi kemacetan hanya dapat dikontrol pada pagi hari, ketika orang bergerak berangkat dari rumah menuju sekolah dan tempat kerja. "Sedangkan saat pulang sekolah atau pulang kerja, kita nggak bisa ngatur lagi," ujarnya. (Warta Kota/dra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com