KOMPAS.com - Tekanan darah rendah, atau hipotensi, adalah kondisi di mana tekanan darah berada di bawah 90/60mmHg. Lalu, apakah darah rendah bisa menyebabkan kantuk?
Ternyata, beberapa orang yang mengalami tekanan darah rendah bisa merasa mengantuk.
Selain mengantuk, tekanan darah rendah juga dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti pening, pandangan kabur, dan kulit berkeringat.
Untuk lebih jelasnya, ketahui apa yang dirasakan saat tekanan darah rendah dan kapan perlu ke dokter berikut ini.
Baca juga: Mudah Lelah dan Mengantuk Kekurangan Vitamin Apa? Ini 10 Daftarnya…
Ternyata, tekanan darah rendah bisa menyebabkan kantuk pada beberapa orang.
Dilansir dari Healthline, hipotensi umumnya tidak menimbulkan gejala khusus pada beberapa orang.
Namun, tekanan darah dapat membuat organ-organ di dalam tubuh kekurangan asupan aliran darah yang dibutuhkan sehingga Anda akan merasa mengantuk atau tidak enak badan.
Lalu, apa yang dirasakan saat tekanan darah rendah?
Selain mengantuk, ternyata ada beberapa gejala tekanan darah rendah lainnya yang akan dialami, seperti:
Tekanan darah yang tiba-tiba turun atau disertai dengan gejala di atas bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Dilansir dari Mayo Clinic, tekanan darah yang tiba-tiba turun dapat membahayakan kesehatan, seperti menyebabkan pening dan pingsan.
Kondisi yang lebih serius juga dapat dialami ketika tekanan darah terlalu rendah, seperti pendarahan yang tidak terkontrol, infeksi berat, atau reaksi alergi, yang dapat mengancam nyawa.
Baca juga: Mengantuk Terus Gejala Penyakit Apa? Berikut 8 Daftarnya…
Anda yang memiliki gejala hipotensi di atas perlu segera mencari bantuan medis.
Rasa mengantuk atau pening yang dialami secara terus-menerus bisa juga disebabkan oleh kondisi lainnya, seperti terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama.
Untuk itu, Anda diimbau untuk ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga bisa segera melakukan perawatan dan pengobatan yang dibutuhkan.
Memahami apakah darah rendah bisa menyebabkan kantuk sangatlah penting karena kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang mungkin belum tentu baik untuk kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.